Fully Handpainted Concept

Fully Handpainted Concept

Kiriman Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana (Dosen Fakultas Seni Rupa Dan Disain – Institut Seni Indonesia Denpasar)

Full Handpainting Duvet Cover (Interior Accecories)“Brand Image” adalah capaian akhir dari suatu produk . Ketika suatu karya seni pakai (Applied Art) diluncurkan dan mendapatkan tanggapan seperti apa yang diinginkan oleh para customer bukanlah hal yang kebetulan. Perjalanan panjang suatu seni pakai, dimulai dengan menentukan sebuah konsep desain yang universal. Penelitian terhadap analisa market (psikologi desain, penentuan segmen market, dll) sehingga menghasilkan pendistribusian sebuah produk adalah kunci keberhasilan.

Aplikasi Konsep Full Hand Painting pada kebaya

Fully Handpainted Concept, menjadi brand image suatu karya seni pakai (Applied Art) yang diangkat oleh Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn telah melalui penelitian selama 8 tahun. Konsep desain yang dapat diaplikasikan ke dalam semua produk. Seperti halnya , produk interior accecories (duvet cover, curtain, cushion cover, lamp accecories,dll), fashion (shawl, kebaya,blouses,hem,dll), fashion accecories ( handfan, dll).

Aplikasi Konsep Full Hand Painting pada kebaya Beberapa pendekatan di dalam pemecahan masalah Fully Handpainted Concept yaitu : Pendekatan Konsep Budaya Warna ( Color Culture ) merupakan keyword atas konsep desain karya seni pakai Tjok Istri Ratna Sudharsana. Konsep budaya warna yang dimaksud adalah nuansa budaya warna dari setiap negara atau daerah yang menjadi local genius (keunggulan lokal). Selanjutnya yang terkait dengan budaya warna adalah Mixing Color (perpaduan warna) merupakan tahapan yang dapat meningkatkan nilai (value) produk. Transfer of feeling dan menyawai (Chi) suatu karya seni pakai yang bernilai tinggi (houte couture) adalah tahapan dari pemenuhan cita rasa seni yang mendalam. Pendekatan penentuan keberhasilan lainnya yaitu melalui Pendekatan Quantum Seni, dimana suatu karya seni tidak hanya dilihat sebagai materi saja, tetapi pada saat yang bersamaan juga memancarkan partikel-partikel / gelombang yang unik. Hal tersebut sangat dirasakan dengan menlihat ekspresivitas desainer pada karya-karya yang ditampilkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu desain menuju brand image dapat di mindset dari awal perancangan dengan menguatkan visual thinking, yaitu : perpaduan antara pendekatan dengan penekanan terhadap unsur-unsur desain serta estetika dan pendekatan quantum seni (transfer of feeling dan chi / menyawai suatu karya).  @ Tjok Istri Ratna Cora.S- FSRD.

Masa Keemasan Kesenian Gambuh

Masa Keemasan Kesenian Gambuh

Kiriman Wardizal, Dosen PS. Seni Karawitan

Gamelan Gambuh Zaman pemerintahan raja-raja di Bali dapat dicatat sebagai masa keemasan kesenian Bali. Pada zaman pemerintahan raja-raja di Bali, kesenian tradisonal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari perhatian dan rasa cinta para raja terhadap perkembangan kebudayaan. Jatuhnya Majapahit awal abad ke-16, telah mengakibatkan hubungan Jawa dan Bali semakin erat. Pada masa ini banyak orang-orang Jawa yang menetap di Bali serta menurunkan keseniannya dari generasi ke genarasi berikutnya. Sejarah juga mencatat bahwa abad ke-16 dan ke-19 merupakan masa jayanya kerajaan Bali dengan raja-raja seperti Dalem Waturenggong (1460-1550); Dalem Bakung (1550-1580); Dalem Sagening (1580-1665) dan Dalem Dimade (1665-1686) dan seterusnya. Pada masa ini kesenian Bali mencapai puncak keemasanya dengan terciptanya tari-tarian seperti Gambuh, Topeng, Wayang Wong, Parwa, Arja, Legong Keraton dan kesenian klasik lainya ( Bandem, 1985:5-8).

Secara historis, Gambuh merupakan kesenian istana (puri) yang erat kaitanya dengan raja-raja pada zaman dahulu. Hal ini relevan dengan pendapat yang mengatakan, Gambuh adalah drama klasik yang tertua di Bali dengan mengambil lakon dari cerita panji yang menggambarkan keadaan raja atau kerajaan di Jawa (Rota, 1977:1) Sejak zaman dahulu, Gambuh telah menjadi kesenian yang amat dibanggakan oleh kalangan istana (Formagia, 2000:12). Terkait dengan Gambuh Pedungan, keadaan dan perkembanganya tidak jauh berbeda dengan Gambuh yang terdapat pada istana-istana (puri) lainya di Bali. Secara historis, Gambuh Pedungan  merupakan seni istana yang erat kaitanya dengan puri Satria dan puri Pemecutan. Sebagai seni istana (puri), keadaan dan perkembangan Gambuh Pedungan mendapat perlindungan dan pengayoman dari raja.  Pada waktu itu, penguasa (raja) masih tertarik melestarikan semua bentuk tradisi teater dan seni daerah. Pada zaman pemerintahan raja-raja di Bali, Gambuh Pedungan sering mengadakan pertunjukan di puri Pemecutan dan puri Satria. Besarnya perhatian raja dan keterkaitan Gambuh dengan istana (puri), khususnya puri Satria dan Pemecutan, telah menyebabkan Gambuh Pedungan tumbuh dan berkembang dan mencapai puncak keemasanya. Kondisi tersebut juga telah melahirkan penari-penari Gambuh handal. Satu diantara penari yang paling terkenal adalah I Gede Geruh (almarhum), yang sangat besar jasa dan kontribusinya terhadap pelestaraian, perkembangan dan keberlanjutan Gambuh Pedungan. Dengan semakin memudarnya kekuasaan puri, maka semakin menipis pula keterkaitan Gambuh dengan puri. Dalam situasi yang demikian, Gambuh kemudian menjadi milik kelompok atau banjar yang bersangkutan. Sebagai milik kelompok, Gambuh kemudian memiliki tempat pemujaan di banjar/desa dan pamaksan (Formagia, 1999/2000:34). Pada masa kerajaan, aktivitas seni budaya lebih banyak berpusat di istana (puri). Para seniman mendapat pengayoman dari raja seperti pemberian tanah, pembebasan pajak dan bebas (luput) dari berbagai ayahan desa. Kemudian seni budaya tersebut di atas berlangsung sampai masa kolonial. Sesudah masa kemerdekaan mulai muncul berbagai karya seni, tidak lagi hanya berpusat di puri (istana) tapi sudah tumbuh dan berkembang di masyarakat) (Agung, 2000:9).

Pengumuman Lima Hari Kerja

Pengumuman Lima Hari Kerja

Nomor : 256/I5.11.1/LL/2010

Dengan hormat kami umumkan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Institut Seni Indonesia Denpasar, bahwa mulai hari Senin tanggal 8 Pebruari 2010 Institut Seni Indonesia Denpasar memberlakukan lima hari kerja dengan rincian sebagai berikut :

No. Hari Jam Kerja
Mulai Kantor Pulang Kantor
1. Senin 08.00 WITA 15.30 WITA
2. Selasa 08.00 WITA 15.30 WITA
3. Rabu 08.00 WITA 15.30 WITA
4. Kamis 08.00 WITA 15.30 WITA
5. Jumat 08.00 WITA 15.30 WITA

Demikian kami sampaikan pengumuman ini untuk dilaksanakan, atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 2 Pebruari 2010

a.n Rektor

Pembantu Rektor II,

I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum

NIP. 196612011991031003

Tembusan :

1. Rektor ISI Denpasar sebagai laporan

2. Kepala Biro

3. Dekan Fakultas

4. Kepala Bagian

5. Kepala Sub Bagian

6. Kepala UPT

7. Ketua LP2M

Pedoman Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2010

Pedoman Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2010

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang berlangsung sejak tahun 2004 telah memberikan dampak positif pada budaya menghargai karya prestasi mahasiswa di kalangan perguruan tinggi. Dalam rangka mengadopsi beberapa masukan dari berbagai pihak, Direktorat Akademik senantiasa tanggap untuk memperbaiki pedoman pemilihan ini. Dengan perbaikan pedoman ini diharapkan tata cara pemilihan mahasiswa berprestasi dapat berjalan lebih lancar, objektif,  dan dapat dipertangung-gugatkan (akuntabel).

Keberlangsungan pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini masih perlu dipertahankan dalam rangka memberikan motivasi berprestasi di kalangan mahasiswa dan menciptakan iklim akademik yang kondusif. Selain itu, diharapkan proses pemilihan ini dapat diadopsi menjadi sebuah sistem dalam manajemen perguruan tinggi.

Buku pedoman ini merupakan acuan bagi penyelenggara pemilihan mahasiswa berprestasi baik di tingkat perguruan tinggi/kopertis maupun di tingkat nasional.

Pedoman mawapres selengkapnya

Fulbright-Dikti Scholarship Programs

Fulbright-Dikti Scholarship Programs

Terkait dengan penyelenggaraan program Beasiswa S2/S3 Luar Negeri ke perguruan tinggi di Amerika Serikat, semenjak tahun 2009 Direkrorat Jenderal Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan lembaga AMINEF telah melakukan seleksi bersama (joint selection) bagi para dosen yang akan melanjutkan studi S2/S3 ke Amerika serikat. Program ini disebut Fulbright-Dikti Scholarship Program. Pada tahun 2009 yang lalu telah dilakukan seleksi bagi mereka yang akan diberangkatkan tahun 2010.
Untuk tahun 2010 ini, Dikti bekerjasama dengan lembaga AMINEF kembali akan melakukan seleksi bersama bagi mereka yang akan melanjutkan studi S2/S3 ke perguruan tinggi di Amerika Serikat, dan akan diberangkatkan pada tahun 2011. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

  1. Melengkapi Aplikasi/Form terlampir. Form ini dapat juga didownload di website Aminef di www.aminef.or.id.
  2. Deskripsi tentang tujuan study (study objective) dan proposal penelitian (Research Proposal), ditulis dalam B. Inggris.
  3. GPA minimal 3.0 baik untuk program S1 atau S2.
  4. Nilai ITP-TOEFL (Institutional TOEFL) minimal sebesar 575 atau IELTS min. 6.5 untuk program S3 dan 550 atau IELTS 6.0 untuk program S2. Jika sudah memiliki International TOEFL/IELTS sangat diharapkan.
  5. Satu (1) buah surat rekomendasi dari perguruan tinggi atau dosen pembimbing terdahulu (dalam bahasa Inggris).
  6. Surat Ijin Rektor.
  7. Copy transkrip dan Ijasah yang telah diterjemahkan dalam B. Inggris
  8. Letter of Acceptance (LoA), jika sudah memiliki. Bagi yang belum memiliki, dapat mengirimkan referensi/informasi terkait dengan perguruan tinggi yang ingin dituju di Amerika Serikat.

Seluruh dokumen ini paling lambat kami terima pada tanggal 30 April 2010 pukul 16.00 WIB yang dikirimkan ke :
Direktorat Ketenagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Gedung D Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman, Pintu 1 Senayan – Jakarta 10002
*) Khusus Bagi mereka yang telah mengajukan lamaran beasiswa S2/S3 Luar Negeri Ditjen Dikti pada gel 3 dan 4 dan masuk dalam Lampiran 3, mohon dapat melengkapi kembali persyaratan yang diperlukan dalam aplikasi beasiswa Fulbright-Dikti diatas, diantaranya Form Aplikasi Fulbright-Dikti, Tujuan Studi, dan persyaratan lainnya yang diperlukan. Seluruh kelengkapan tersebut dapat diemail ke [email protected] atau fax ke 021-57946052 atau dikirim ke alamat Dit. Ketenagaan di atas dengan memberi keterangan “Kelengkapan Dokumen Gel 3 (4) Lampiran 3”.
Untuk itu, kami mohon bantuan Saudara untuk menyampaikan informasi ini kepada para dosen yang berada di lingkungan/wilayah perguruan tinggi yang Saudara pimpin.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terimakasih.
Direktur Ketenagaan,
ttd
Muchlas Samani
NIP. 130516386
Tembusan :
– Dirjen Dikti sebagai Laporan
– Kasubdit Pengembangan Ketenagaan, Dit. Ketenagaan

Sumber: http://ditnaga.dikti.go.id/ditnaga/opendoc.php?page=0&exp=0&id=412&date=2010-02-03%2019:21:30

Formulir

Loading...