Asal mula Legong Peliatan

Asal mula Legong Peliatan

Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi

Untuk mengetahui asal mula tari legong gaya Peliatan dapat diuraikan sebagai berikut. Sebelum tahun 1928, kesenian Legong dibina dan diayomi oleh Puri Agung Peliatan. Menurut Babad Dalem Sukawati, kehidupan berkesenian di Puri Peliatan dan Puri Tegalalang dipengaruhi oleh Puri Sukawati karena masih ada hubungan keluarga. Demikian halnya dengan tarian Legong yang muncul di Sukawati pada awal abad XIX, di Puri Agung Peliatan juga terdapat tarian Legong namun lebih dahulu hidup di Puri Tegalalang. Fungsi tari Legong pada jaman itu sebagai huburan raja-raja. Di samping itu menurut pengakuan A.A.Gde Mandera (alm), tari Legong terus menerus diajarkan karena merupakan dasar tari Bali untuk karakter perempuan (Wawancara dengan Oka Dalem, 17 Mei 2009).

Setelah misi kesenian Bali yang diwakili oleh gong Peliatan kembali dari Paris tahun 1931 dalam Colonial Exhibition dibawah pimpinan Cokorda Gede Sukawati dan A.A.Gde Mandera, maka kehidupan kesenian Peliatan berkedudukan di Puri Kaleran di rumah A.A.Gde Mandera. Semenjak itu kemasyuran tari Legong merebak ke mancanegara menjadi salah satu jenis tari Bali yang paling elok, seiring dimulainya pelayaran kapal-kapal pesiar Belanda yang menandai awal bisnis pariwisata di Bali.

Beberapa tahun berselang para peneliti dan budayawan Eropa berdatangan ke Bali untuk mendokumentasikan kebudayaan Bali. Usaha mereka membuahkan berbagai buku dan film tentang kebudayaan Bali terutama seni pertunjukannya. Satu diantaranya yakni Covarrubias sangat tertarik dengan kelincahan gerakan tari Legong sehingga dibuat sketsa secara lengkap dalam buku Island of Bali.

Asal mula Legong Peliatan selengkapnya

Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa

Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa

Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan  tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI.

Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.

Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”

Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.

Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan prilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memilki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan prilaku.

Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.

Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasaran, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan.

Prihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantern dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri ssangatlah luas.

Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir dirapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait.

Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya.

Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa.

by Yoggi Herdani

Sumber: http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian

Lawatan Timbalan Perdana Menteri Malaysia

Lawatan Timbalan Perdana Menteri Malaysia

Denpasar- “Best Practices” yang diampu oleh ISI Denpasar sudah terkenal hingga ke manca Negara. Itulah yang menjadi alasan inti dari kunjungan Timbalan Perdana Menteri Malaysia sekaligus sebagai Menteri Pelajaran Malaysia, YAB Tan Sri Muhyiddin Haji Mohd Yassin ke ISI Denpasar.  Rombongan juga dihadiri oleh Dato Dr. Junaidy Abu Bakar sebagai Menteri Penasihat Pendidikan, Dato Ghazali sebagai Pengarah Bahagiaan Seni dan Ko Kurikulum Kementerian Malaysia, Dr. Marzuki, Pegawai khas Timbalan Perdana Menteri serta Datin Dr. Rohani Abdul Rahin selaku Pensyarah Kanan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Lawatan singkat mereka pada tanggal 2 Juni 2010, pukul 09.30 wita, untuk mengadakan kajian terhadap ISI Denpasar yang menjadi acuan sebagai ‘best practises’ untuk Perguruan Tinggi Seni di Indonesia. Dengan lawatan ini akan mampu memperkenalkan ISI Denpasar sebagai salah satu Perguruan Tinggi Seni di Indonesia yang bertaraf internasional. Rombongan disambut hangat oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya. Delegasi pertama kali diterima di ruang sidang ISI Denpasar guna mendapat penjelasan singkat terkait keberadaan Kampus ISI Denpasar oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Pada kesempatan tersebut, Prof. Rai juga memperkenalkan 3 orang mahasiswa dari ISI Denpasar yang akan melakukan program student mobility dan transfer credit, dimana salah satu negara tujuan yaitu Malaysia.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., mengungkapkan bahwa sebagai ungkapan rasa terima kasih dan salam hangat dari ISI Denpasar, maka kehadiran mereka akan disuguhkan dengan pameran seni rupa dan desain. Pada kesempatan tersebut rombongan juga berkesempatan untuk menyaksikan demonstrasi melukis, mematung serta mendesain oleh mahasiswa FSRD ISI Denpasar. Dilanjutkan dengan melakukan inspeksi ke lingkungan kampus ISI Denpasar. Pada akhir kunjungan delegasi disuguhkan dengan pertunjukan tari persembahan dari mahasiswa Jurusan Tari ISI Denpasar, yang diiringi tabuh-tabuhan dari mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Mereka menampilkan tari Selat Segara dan Tari Satya Brasta.

Menurut Prof. Rai, kegiatan ini penting untuk meningkatkan citra Indonesia umumnya dalam meningkatkan daya saing bangsa. Moment ini penting untuk menjalin beberapa kerjasama kolaborasi dua Negara khususnya bidang pendidikan, diantaranya exchange student, lecturer, double degree serta sandwich program. Dengan begitu antara Indonesia dan Malaysia akan membuka jalan saling pengertian dan saling menghargai. Pemahaman seni budaya merupakan modal dasar yang sangat penting dalam rangka mempererat hubungan antar bangsa, sehingga mampu meningkatkan citra dan daya saing Indonesia di dunia internasional melalui seni budaya.

Kreativitas dan Komposer

Kreativitas dan Komposer

Oleh: Komang Dharma Santhika, Mahasiswa PS Seni Karawitan

Bagi seseorang yang digolongkan ke dalam kelompok komposer, melakukan kreativitas merupakan sesuatu yang amat penting bagi dirinya. Ia akan merasa kehidupannya lebih hidup hanya dengan berkreativitas. Sebaliknya, ia akan merasa kehidupannya menjadi hampa tanpa berkreativitas. Kreativitas dilakukan dalam rangka mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya, untuk berkembang dan menjadi matang, serta untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas dalam dirinya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menemukan jati dirinya sebagai seorang komposer.

Umumnya di dalam berkreativitas, hal pertama yang menjadi keinginan batiniah seorang komposer adalah ingin mengolah inspirasi. Inspirasi yang diperoleh menyebabkan gerak hati, sehingga terjadi proses kreasi dan merupakan kekuatan yang memelihara proses penciptaan. Setiap komposer memiliki metode tersendiri untuk meningkatkan ketrampilan, ketajaman musikal, dan daya kreatif yang mendukung proses penciptaan.

Menurut Primadi, kreativitas adalah kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan-kemampuan yang lain, hingga secara keseluruhan dapat mengintegrasikan rangsangan luar dengan rangsangan dalam, sehingga tercipta suatu kebulatan yang baru. Pernyataan tersebut menjelaskan, bahwa manusia pada dasarnya memiliki respon terhadap peristiwa yang terjadi untuk berbuat sesuatu dengan kemampuan kreatifnya, sehingga tercipta sesuatu yang baru, misalnya : pikiran-pikiran baru, penemuan-penemuan baru, dan lain sebagainya. Rangsangan luar yang mempengaruhi seorang komponis untuk melakukan proses kreativitas berupa peristiwa atau situasi tertentu yang mengilhaminya, kemudian mendapat rangsangan dari dalam berupa rangsangan ide/gagasan, merumuskan konsep, dan menghasilkan karya musik melalui proses penciptaan.

Kreativitas dan Komposer selengkapnya

Perdana Menteri Malaysia Akan Berkunjung ke ISI Denpasar

Perdana Menteri Malaysia Akan Berkunjung ke ISI Denpasar

Denpasar- Satu momentum penting akan digelar oleh ISI Denpasar guna menyambut lawatan YAB Tan Sri Muhyiddin Haji Mohd, Yassin Timbalan, sebagai Perdana Menteri Malaysia sekaligus sebagai Menteri Pelajaran Malaysia. Delegasi akan berkunjung ke ISI Denpasar pada tanggal 2 Juni 2010 pada pukul 09.30 wita. Kunjunagan sehari mereka untuk mengadakan kajian terhadap ISI Denpasar yang menjadi acuan sebagai ‘best practises’ untuk Perguruan Tinggi Seni di Indonesia.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., mengungkapkan bahwa sebagai ungkapan rasa terima kasih dan salam hangat dari ISI Denpasar, maka kehadiran mereka akan disuguhkan beberapa pertunjukan tari persembahan dari mahasiswa Jurusan Tari ISI Denpasar, yang diiringi tabuh-tabuhan dari mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Selain itu ISI Denpasar juga tengah menyiapkan pameran seni rupa untuk menyambut kehadiran mereka.

Menurut Prof. Rai, kegiatan ini penting untuk meningkatkan citra Indonesia umumnya dalam meningkatkan daya saing bangsa. Apalagi nantinya beberapa mahasiswa ISI Denpasar akan melakukan program student mobility dan transfer credit, dimana salah satu negara tujuan yaitu Malaysia. Moment ini penting untuk menjalin beberapa kerjasama kolaborasi dua Negara khususnya bidang pendidikan. Dengan begitu antara Indonesia dan Malaysia akan membuka jalan saling pengertian dan saling menghargai. Pemahaman seni budaya merupakan modal dasar yang sangat penting dalam rangka mempererat hubungan antar bangsa, sehingga mampu meningkatkan citra dan daya saing Indonesia di dunia internasional melalui seni budaya.

Guna memantapkan lawatan Perdana Menteri Malaysia ke ISI Denpasar, maka utusan dari Kementerian Malaysia akan datang ke ISI Denpasar untuk menyelaraskan rencana kunjungan. Mereka akan datang ke ISI Denpasar pada tanggal 1 Juni 2010 pk. 15.00 wita.

Loading...