ISI Denpasar kenang jasa penulis buku “The Island of Bali”

ISI Denpasar kenang jasa penulis buku “The Island of Bali”

ISI Denpasar kenang jasa penulis buku "The Island of Bali"
Peserta seminar internasional yang dilaksanakan secara virtual untuk mengenang jasa Miguel Covarrubias, sosok budayawan dari Meksiko yang banyak meneliti Bali (Antaranews Bali/HO-ISI Denpasar/2020)

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/1839212/isi-denpasar-kenang-jasa-penulis-buku-the-island-of-bali?utm_medium=mobile

Denpasar (ANTARA)-Institut Seni Indonesia (ISI) Denapasar bekerja sama dengan Kedutaan Besar Meksiko di Jakarta melaksanakan kegiatan bersama mengenang jasa Miguel Covarrubias, sosok budayawan dari Meksiko dengan karya buknya yang … (Baca selanjutnya)

Empat kandidat Rektor ISI Denpasar paparkan visi misi

Empat kandidat Rektor ISI Denpasar paparkan visi misi

 Senin, 2 November 2020 21:47 WIB

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/214792/empat-kandidat-rektor-isi-denpasar-paparkan-visi-misi

Empat kandidat Rektor ISI Denpasar paparkan visi misi
Empat kandidat Rektor ISI Denpasar periode 2021-2025 (Antaranews Bali/Rhisma/2020)

Denpasar (ANTARA) – Sebanyak empat kandidat dalam Pemilihan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar periode 2021-2025 memaparkan visi misi di hadapan sidang terbuka senat setempat yang digelar perpaduan antara daring dan langsung dengan jumlah peserta terbatas.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum di sela-sela kegiatan tersebut, di Denpasar, Senin berharap agar penggantinya mampu menjalankan amanah rencana strategis yang akan disusun pada 2021.

“Renstra ke depan saya rasa fokus pada penguatan sumber daya manusia karena beberapa guru besar kita banyak yang pensiun. Kemudian pada sistem juga perlu dilakukan pembenahan mengikuti aturan-aturan pemerintah, seperti kampus merdeka dan merdeka belajar,” ujarnya.

Sementara dari segi infrastruktur atau fasilitas yang dimiliki ISI Denpasar, menurut Prof Arya, sudah tidak ada masalah.

Empat kandidat Rektor ISI Denpasar yang memaparkan visi misinya adalah Dr I Ketut Sariada, SST, MSi; Prof Dr I Wayan Adnyana, SSn, MSn; Dr Drs I Wayan Suardana, MSn, dan Prof Dr I Nyoman Artayasa, MKes. Mereka bergantian memaparkan visi-misinya selama 15 menit di hadapan sidang terbuka senat tersebut.

Kemudian, sesi kedua dilanjutkan dengan tanya jawab kandidat rektor dengan panelis selama 15 menit per kandidat. Panelis terdiri dari  anggota Senat Prof Dr I Wayan Dibia, MA, Prof I Made Bandem, dan kepala biro di lingkungan ISI Denpasar.

Kandidat nomor urut 1, I Ketut Sariada memaparkan Visi “Nangun Sani Parisuda lan Paripurna. Menurutnya, visi tersebut bermakna membangun kegiatan seni yang mencerdaskan, menyehatkan, menyejahterakan, dan menyenangkan.

“Visi itu akan kami bangun dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga seni mampu memberikan pencerahan dan mencerdaskan di segala bidang, tidak hanya bagi sivitas kampus, tapi masyarakat luas,” kata Sariada.

Selanjutnya, kandidat nomor urut 2, I Wayan “Kun” Adnyana, bertekad memajukan perguruan tinggi seni pelat merah tersebut dengan memanfaatkan semua potensi yang ada.

Kun Adnyana yang saat ini menjabat Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali setidaknya melihat 17 potensi (keunggulan) ISI Denpasar, mulai dari akreditasi institusi (A), 10 prodi sarjana (A) dan prodi di Pascasarjana ISI Denpasar juga meraih A.

“Potensi lain yang tak kalah penting, bahwa di ISI Denpasar ada mahasiswa asing dari 69 negara, dari seluruh benua belajar ke sini. Ini juga menjadi potensi yang sangat baik untuk pengembangan lembaga ke depan,” kata Kun.

I Wayan Suardana, MSn., kandidat nomor urut 3, jika dipercaya menjabat rektor bertekad membawa ISI Denpasar menuju perguruan tinggi seni global berlandaskan pada kekuatan seni budaya lokal, teknologi dan digitalisasi. Ia menginginkan, ISI Denpasar menjadi barometer penciptaan seni, baik klasik, tradisi, modern, dan kontemporer.

Selanjutnya, menghasilkan lulusan yang trampil, cerdas, profesional, dan kompetitif di pasar kerja, baik lokal, nasional, dan internasional, menjadi perguruan tinggi seni yang unggul dalam segala bidang di Indonesia, menekankan keseimbangan antara akademis dan sosial di masyarakat.

“Terakhir, saya ingin mewujudkan harmonisasi antara tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan sesuai dengan tupoksinya dan terciptanya karya-karya yang spektakuler, monumental, dan populer di masyarakat,” ujarnya.

Sementara kandidat nomor urut 4, I Nyoman Artayasa, ingin membangun ISI Denpasar sebagai kampus yang berbasis mutu menuju merdeka belajar. “Iklim kerja dan akademik harus mengacu pada standar mutu. Kita harus biasakan pola seperti ini untuk menentukan kualitas,” ujarnya.

Jika terpilih, Artayasa berencana menambah fakultas media rekam, pendidikan dan seni. Tambahan fakultas itu, kata dia, berpotensi menarik jumlah mahasiswa yang lebih banyak lagi menuju ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi badan hukum (PTBH). “Kami ingin ubah status perguruan tinggi satuan kerja (PT Satker) menuju PTBH, salah satu caranya menggenjot jumlah mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Senat ISI Denpasar Drs I Wayan Gulendra MSn mengatakan visi misi yang disampaikan empat kandidat rektor tersebut benar-benar dicermati oleh anggota senat.

Pihaknya sangat berharap Rektor ISI Denpasar yang baru nanti adalah yang visioner dan bisa menjadikan kampus setempat bersaing secara global dalam kancah yang lebih luas. “Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni,” ucap Gulendra.

Usai pemaparan visi misi tersebut, dari hasil pemungutan suara yang dilakukan 19 anggota Senat ISI Denpasar dengan pencoblosan, diperoleh hasil I Ketut Sariada mendapatkan dua suara, I Wayan Adnyana memperoleh 15 suara,  I Wayan Suardana tidak mendapatkan suara dan I Nyoman Artayasa dengan dua suara. Dengan demikian, I Wayan Suardana dinyatakan tersisih untuk tahapan pemilihan rektor selanjutnya.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor ISI Denpasar Dr Anak Agung Gede Rai Remawa menambahkan, untuk tiga nama calon rektor tersebut selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk proses pemilihannya yang dijadwalkan 4 Desember mendatang, yang memiliki hak suara dalam proses pemilihan nanti dari unsur senat setempat dan Mendikbud.

“Karena pandemi, acara ini digelar dengan memenuhi protokol COVID-19, jadi kami melakukan tidak mengundang semua dosen secara luring, tetapi hanya anggota Senat dan sejumlah undangan. Ruangan ini yang kapasitasnya untuk 75 orang, tetapi hanya diisi 30 orang,” ujar Rai Remawa.

 Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA

Prodi Desain Mode ISI Denpasar Menangkan  Hibah PPPTV Dirjen Pendidikan Vokasi

Prodi Desain Mode ISI Denpasar Menangkan Hibah PPPTV Dirjen Pendidikan Vokasi

Sumber : https://wartabalionline.com/2020/10/18/prodi-desain-mode-isi-denpasar-menangkan-hibah-ppptv-dirjen-pendidikan-vokasi/

WEBINAR : Kegiatan Prodi Desain Mode serangkaian Hibah PPPTV Dirjen Pendidikan Vokasi

DENPASAR – Program Studi (Prodi) Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memenangkan hibah Program Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi (PPPTV) Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi tahun anggaran 2020.

Ketua Prodi Desain Mode FSRD  Dr. Tjok Istri Ratna C.S, S.Sn, M.Si mengatakan, fokus utama kebijakan Dirjen  Pendidikan Vokasi di tahun 2020 adalah penentuan perguruan tinggi penerima hibah PPPTV yang dilakukan melalui satu rangkaian proses seleksi terdiri atas tiga tahapan yaitu proposal, administrasi dan presentasi. “Pada gelombang pertama Program Studi Desain Mode, FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar berhasil melalui seluruh rangkaian seleksi bersama 63 perguruan tinggi di Indonesia dan menyisihkan hampir 200 perguruan tinggi lainnya,” jelas Tjok Istri Cora, Minggu ( 18/10/2020).

Prodi Desain Mode melaksanakan hibah yang diraih melalui dua aktivitas utama yaitu aktivitas Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan aktivitas Pengembangan Peralatan Pendukung Pembelajaran. Aktivitas Penguatan SDM diimplementasikan melalui enam kegiatan dalam bentuk seminar, workshop, dan focus group discussion yang dilaksanakan secara daring serta satu pelatihan yang dilaksanakan secara luring. Sedangkan aktivitas pengembangan peralatan pendukung pembelajaran dilaksanakan melalui pengembangan sarana dan prasarana pada Prodi Desain Mode yang relevan dengan kebutuhan industri mode.

Dua aktivitas tersebut diwujudkan dalam satu rangkaian kegiatan bertajuk “Gema Citta Dwipantara” yang berarti kumandang kesadaran akan keberagaman adat, suku, budaya dan bahasa yang ada di Indonesia khususnya dalam industri mode.

Sementara, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar, memberi apresiasi dan selamat kepada Prodi Desain Mode atas dimenangkanya hibah tahun ini. ” Selamat kepada prodi desain mode dengan kegigihan sukses  memenangkan hibah penguatan pendidikan tinggi vokasi dalam bentuk program kegiatan baik workshop, pelatihan, seminar dan dukungan peralatan senilai Rp 1. 1 Miliar, ” kata Prof. Arya.

Rektor asal Pujungan Pupuan ini berharap kepada Prodi Desain Mode,  agar  mahasiswa  kedepan semakin mantap menyiapkan diri dalam peningkatan kualitas SDM. ” Peralatan semakin lengkap, belajar mengajar  lancar sehingga muaranya anak didik kita semakin berkualitas untuk bersaing nanti mereka terjun  di industri,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan  Dekan FSRD Dr. A.A Gde Bagus  Udayana , S.Sn, M.Si, mengatakan, melalui program ini, lebih fokus meningkatkan kesiapan SDM ketika mereka terjun ke industri. ” Lebih pada kerjasama yang dibangun antara pendidikan tinggi vokasi dengan industri, sehingga, lulusan anak didik kita ketika menyelesaikan kuliahnya langsung terserap oleh industri,” kata Udayana.

Untuk diketahui, agenda program penguatan pendidikan tinggi vokasi yang dilaksanakan melalui  Hibah PPPTV Prodi Desain Mode berlangsung dari 14 -24 Oktober 2020 diantaranya webinar internasional menghadirkan tokoh profesional seperti Sri Astari Rasjid-webinar nasional,  Bunda Ni Putu Putri Suastini – FGD, GBKRAA PAKU ALAM X – FGD,  Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana – FGD, Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, S.S., M.A – FGD,  Prof. Dr. Agus Windharto, DEA – Webinar Nasional,  Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si – FGD, Dr. Ir. Yuke Ardhiati, M.T – Webinar Nasional, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. – webinar Internasional,  Dr. Urmila Mohan – webinar internasional, Dr. Linda McIntosh – webinar internasional, Shingo Sato – webinar internasional, Okke Hatta Rajasa – webinar internasional.(sur)

ISI Denpasar Kenalkan Kehidupan Kampus Daring Kepada 482 Maba

ISI Denpasar Kenalkan Kehidupan Kampus Daring Kepada 482 Maba

Sumber : https://www.beritabicaranetwork.com/482-mahasiswa-baru-isi-denpasar-ikuti-pengenalan-kehidupan-kampus-daring/

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar,MHum saat membuka PKKMB yang diwakili sejumlah mahasiswa, sisanya mengikuti secara daring 

Denpasar (BBN INDONESIA) – Sebanyak 482 mahasiswa baru (maba) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar angkatan 2020/20201 mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara daring dari 5-8 Oktober 2020.

“Skema seleksi mahasiswa baru yang kami lakukan memenuhi asas keadilan, setiap warga negara yang memenuhi kriteria punya kesempatan yang sama, tidak membedakan suku, ras, agama dan suku. Selain itu juga akuntabel dan transparan,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar,MHum saat membuka langsung PKKMB di Kampus ISI Denpasar, Senin (5/10).

Guru Besar Seni Karawitan itu mengemukakan, seluruh mahasiswa program sarjana terapan dan sarjana tersebut dijaring melalui tiga skema.

Pertama, lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), lulus seleksi sebanyak 76 orang, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak 199 orang, dan sisanya sebanyak 207 lolos lewat jalur Mandiri.

“Tahun ini ISI Denpasar mendapatkan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 120 kursi, dan terisi 74 kursi setelah diseleksi lewat tiga skema tersebut, serta sisanya pendaftar reguler,” katanya.

Prof Arya menegaskan, ISI Denpasar adalah perguruan tinggi berlabel seni yang spesifik, sehingga lulusan ISI Denpasar otomatis menjadi seniman dan desainer yang sangat dibutuhkan dalam membangun negeri ini.

Oleh karena itu, ia meyakini seluruh mahasiswa baru yang masuk ISI Denpasar murni berdasarkan niat yang tulus, bukan semata-mata pilihan alternatif setelah tidak diterima di perguruan tinggi lain.

Terkait pelaksanaan PKKMB yang berlangsung di tengah kondisi pandemi COVID-19, Arya pun meminta maaf karena mungkin pelaksanaannya tidak bisa maksimal seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun ia memastikan dan sudah berpesan kepada Wakil Rektor agar merancang skema terbaik sehingga substansi PKKMB tidak berkurang meski secara tatap maya.

“Seleksi kita juga sangat ketat. Jadi antara kampus dan mahasiswa berhak menilai masing-masing. Tujuan kita sama, ingin mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.

Selama empat hari pelaksanaan PKKMB, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap keseriusan mahasiswa baru. Jika dinilai kurang ideal, pihaknya tidak segan mengeluarkan mahasiswa yang dinilai kurang pas menjadi bagian ISI Denpasar. Begitupun sebaliknya, jika ada mahasiswa baru yang merasa kurang “sreg” bisa membatalkan diri menjadi mahasiswa baru.

Prof Arya pun mengucapkan selamat bergabung bagi para maba yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

“Kami pastikan sarana, prasarana dan tenaga dosen di ISI Denpasar sangat memadai dan memuaskan. Kualitas dosen menjadi pertimbangan paling vital bagi calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PKKMB sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa, MKes memaparkan, pelaksanaan PKKMB berpedoman pada SE Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud No 631/E.E2/KM/2020 tanggal 18 Juni 2020.

Dalam SE tersebut, memuat empat butir penting, diantaranya, memerintahkan perguruan tinggi melaksanakan PKKMB berbasis daring guna mencegah penularan COVID-19.

Kemudian, PKKMB bertujuan memperkenalkan, menyiapkan, dan mengakselerasi mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang sadar akan hak dan kewajibannya.

Selanjutnya, PKKMB merupakan tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi, dibantu oleh dosen dan tenaga kependidikan.

“Dalam pelaksanaannya, Kemendikbud mengimbau perguruan tinggi menambah aturan internal, agar PKKMB tidak keluar dari norma dan etika,” kata Artayasa, sembari mengungkapkan PKKMB juga berpedoman pada Surat Kementerian Pertahanan RI No B/433/M/2017, perihal Pelaksanaan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam PKKMB.

Selama PKKMB berlangsung, mahasiswa baru diberikan materi sistem pendidikan tinggi, terutama semua jenis layanan di ISI Denpasar, materi kepemimpinan, Bela Negara, toleransi, bahaya penyalahgunaan narkotika, dan yang lainnya.

Selain menghadirkan pemateri dari kalangan  ISI Denpasar juga mengundang pembicara dari luar, seperti dari Korem 163/Wirasatya dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali. (BBN/Ant)

Loading...