ISI Denpasar Buka Tahapan Pemilihan Rektor Periode 2021-2025

ISI Denpasar Buka Tahapan Pemilihan Rektor Periode 2021-2025

ISI Denpasar buka tahapan pemilihan rektor periode 2021-2025
Ketua Senat ISI Denpasar Drs I Wayan Gulendra MSn didampingi Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan anggota usai memberikan keterangan kepada awak media di Denpasar (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)Denpasar (ANTARA) – Senat Institut Seni Indonesia Denpasar mulai membuka tahapan pemilihan calon rektor periode 2021-2025, seiring berakhirnya masa jabatan rektor saat ini Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum pada 22 Maret 2021.

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/209122/isi-denpasar-buka-tahapan-pemilihan-rektor-periode-2021-2025

“ISI Denpasar hubungannya dengan masyarakat Bali sangat kental, karena itu masyarakat Bali perlu tahu tentang proses perubahan kepemimpinan di ISI Denpasar,” kata Ketua Senat ISI Denpasar Drs I Wayan Gulendra MSn saat memberikan keterangan kepada awak media di Denpasar, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada siapa saja dan dari mana saja untuk mengikuti tahapan Pemilihan Rektor ISI Denpasar sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Menurut Gulendra, bakal calon rektor tidak harus datang dari ISI Denpasar, bisa dari kampus atau perguruan tinggi lain di Bali dan luar Bali, bahkan bisa juga dari kalangan luar kampus, yang penting PNS memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah lektor kepala.

Pemilihan rektor (pilrek) di kampus seni “pelat” merah itu berpedoman pada Peraturan Senat ISI Denpasar Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor ISI Denpasar Periode 2021-2025 dan juga Permenristekdikti Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perubahan Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.

“Pemilihan rektor adalah salah satu agenda yang menentukan arah lembaga ini. Waktunya sudah agak mepet, karena berdasarkan peraturan menteri, lima bulan sebelum jabatan rektor aktif habis, maka tahapan pilrek berikutnya sudah harus dimulai, sehingga kami mohon dukungan masyarakat,” ujarnya didampingi Ketua Panitia Pilrek Dr Drs AA Gede Rai Remawa, MSn, Sekretaris I Dewa Ketut Wicaksana, SSP,MHum, anggota Dr Komang Arba Wirawan, SSn, MSi, I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.

Gulendra menambahkan, ISI Denpasar adalah institusi pendidikan seni dan budaya milik warga Bali dan Indonesia pada umumnya, sehingga ia berharap peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan insitusi.

“Kami membutuhkan kandidat yang berkualitas untuk memimpin ISI Denpasar. Dibutuhkan pemimpin yang betul-betul jitu dan memiliki kiprah yang luas sehingga ISI Denpasar bisa menjadi lebih baik lagi,” ucapnya pada acara yang dipandu Sekretaris Senat ISI Denpasar Dr Ni Luh Sustiawati itu.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor ISI Denpasar Periode Tahun 2021-2025, Dr Drs Anak Agung Gede Rai Remawa, MSn., menambahkan, tahapan Penjaringan Pemilihan Rektor 2021-2025 dimulai sejak 3 September 2020 dengan agenda rapat pembahasan dan penetapan tata cara pemilihan rektor dan pembentukan panitia pengangkatan rektor.

Dilanjutkan dengan sosialisasi media dan civitas akademika dan pengumuman penjaringan bakal calon rektor dari 9-20 September 2020.

Pendaftaran bakal calon rektor, lanjut Rai Remawa, dimulai 21 September hingga 2 Oktober 2020. “Apabila bakal calon masih kurang dari empat orang, waktunya bisa diperpanjang,” ujarnya.

Selanjutnya pada 5-6 Oktober masuk ke tahap seleksi administrasi. Kemudian 7 Oktober penetapan oleh senat, serta rencananya 12 Oktober tahap pengumuman bakal calon rektor. “Tanggalnya bisa berubah beberapa hari, jika terjadi perpanjangan waktu saat pendaftaran bakal calon,” ucapnya.

Tahap yang krusial, yakni penyampaian visi misi calon rektor di depan sidang terbuka senat, termasuk penilaian dan penetapan tiga calon rektor dalam sidang senat tertutup pada 2 November 2020. “Tanggal 2 November ini harus selesai dua agenda sekaligus itu,” katanya.

Selanjutnya pada 5 November, akan disodorkan tiga nama kandidat ke Mendikbud. Pilrek sendiri diagendakan 4 Desember 2020. “Semoga semua berjalan lancar sesuai agenda,” ujarnya berharap

Soal persyaratan calon rektor, dia menjelaskan, harus pegawai negeri sipil yang punya pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah lektor kepala, beriman dan bertakwa Kepada TYME, berusia paling tinggi 60 tahun, punya pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua jurusan (prodi) paling singkat dua tahun di PTN atau paling rendah pejabat eselon II a di lingkungan instansi pemerintah, bersedia dicalonkan menjadi rektor, sehat jasmani rohani, bebas narkotika, penilaian prestasi kinerja baik dalam dua tahun terakhir.

Selanjutnya, tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari enam bulan, tidak sedang menjalani hukuman, tidak pernah dipidana penjara, berpendidikan doktor (S3), tidak pernah melakukan plagiat, serta telah membuat dan menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia menjamin, independensi panitia dan senat dalam proses pilrek ini. Saat pemilihan nanti, porsi suara dari senat 65 persen, dan dari Mendikbud sebesar 35 persen. Tentunya Mendikbud juga sebelumnya akan mengecek rekam jejak tiga calon rektor ISI Denpasar.

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA

FSP ISI Denpasar Yudisium 85 Mahasiswa Dengan Protokol Kesehatan Ketat

FSP ISI Denpasar Yudisium 85 Mahasiswa Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/209070/fsp-isi-denpasar-yudisium-85-mahasiswa-dengan-protokol-kesehatan-ketat

FSP ISI Denpasar yudisium 85 mahasiswa dengan protokol kesehatan ketat
Yudisium Mahasiswa FSP ISI Denpasar Periode Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 di kampus setempat (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)Denpasar (ANTARA) – Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar pada Selasa (8/9) meyudisium sebanyak 85 mahasiswanya secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Yudisium secara ‘live’ langsung ini selain untuk memenuhi aspirasi mahasiswa, juga karena memang memungkinkan dari sisi kapasitas gedung. Ini peserta yudisium berjumlah 85, sedangkan kapasitas Gedung Natya Mandala ini 700 orang,” kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Dr I Komang Sudirga, SSn, MHum, usai acara Yudisium Mahasiswa FSP ISI Denpasar Periode Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020, di Denpasar, Selasa.

Pihaknya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena pelaksanaan yudisium berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Selain diwajibkan memakai masker, para peserta yudisium juga dicek suhu tubuhnya, harus mencuci tangan dan juga tempat duduk antar peserta diatur dengan jarak sekitar dua meter.

Dalam prosesi yudisium itu, juga tidak ada pengalungan gordon dari Dekan, tetapi dipakai secara serentak oleh masing-masing mahasiswa. Jajaran FSP ISI Denpasar pun tidak bersalaman dengan mahasiswa yang dipanggil masing-masing ke atas panggung untuk menerima map yang berisikan nilai Indeks Prestasi Kumulatif dan pernyataan kelulusan.

Usai menerima daftar nilai itu, kemudian peserta yudisium memberikan salam kepada pimpinan fakultas dengan cara membungkukkan badan.

Dekan Sudirga mengakui pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan yang luar biasa bagi para seniman, termasuk juga bagi sivitas akademika ISI Denpasar.

“Kalau tadinya belum terpikir untuk membuat karya-karya dalam musik digital, tetapi karena pandemi, para mahasiswa untuk ujian tugas akhir sudah diberikan kelonggaran membuat karya dalam bentuk aplikasi multimedia,” ujarnya.

Pandemi ini telah memberikan berkah untuk garapan seni virtual dan juga menjadi genre baru dalam pertunjukan seni ke depan.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada para mahasiswa yang diyudisium untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri dari sisi kekaryaan dan pengkajian.  Para seniman harus senantiasa kreatif dan tidak membatasi diri atau terhalang dengan kondisi apapun.

“Belajarlah sepanjang hayat dan tidak mengenal umur. Jangan cepat berpuas diri, tetapi jadikan yudisium ini sebagai tonggak untuk menggapai masa depan,” ucapnya.

Apalagi sesuai dengan visi misi fakultas harus melahirkan sarjana-sarjana yang sujana, yang memiliki kepribadian yang unggul dalam bidang seni budaya, mampu berkompetisi dalam lapangan kerja, berwawasan lokal dan juga internasional atau global.https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-4365076130975205&output=html&h=280&adk=2313643902&adf=248235546&w=730&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1599574086&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=7676592031&psa=1&guci=2.2.0.0.2.2.0.0&ad_type=text_image&format=730×280&url=https%3A%2F%2Fbali.antaranews.com%2Fberita%2F209070%2Ffsp-isi-denpasar-yudisium-85-mahasiswa-dengan-protokol-kesehatan-ketat&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=183&rw=729&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8Nfc-gUQg9DBk5rB-bFzEkwAWLfl1AYS_bVDfIF4XbsOYDBzYuTFYtmxBnI9Dh3Kob6i5Lgxqn3JBd24lZYDRbBB-iWud50fxQsTpsgGg2W85rB2N7R_muFyCeej&dt=1599574080137&bpp=6&bdt=51800&idt=6&shv=r20200831&cbv=r20190131&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D9c325fa51a585998-2205666523c200d0%3AT%3D1592531453%3ART%3D1592531453%3AS%3DALNI_MZjiwUxD5PHq1yjZC13X5HCv07LaQ&prev_fmts=0x0%2C730x280%2C730x280%2C730x280&nras=5&correlator=8518407700515&frm=20&pv=1&ga_vid=1418523904.1571728293&ga_sid=1599574078&ga_hid=612311582&ga_fc=0&iag=0&icsg=886912844031&dssz=40&mdo=0&mso=0&u_tz=480&u_his=1&u_java=0&u_h=720&u_w=1280&u_ah=720&u_aw=1280&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=77&ady=3058&biw=1263&bih=648&scr_x=0&scr_y=0&eid=21067214%2C21066124%2C21067349&oid=3&pvsid=3407874042276349&pem=614&rx=0&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C720%2C1280%2C648&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=8320&bc=31&jar=2020-09-08-14&ifi=5&uci=a!5&btvi=4&fsb=1&xpc=QbuIwZXx09&p=https%3A//bali.antaranews.com&dtd=6306

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FSP ISI Denpasar yang sekaligus Ketua Pelaksana Yudisium, Wardizal S.Sen, MSi menyampaikan sebanyak 85 mahasiswa yang diyudisium itu berasal dari lima program studi atau jurusan dengan rincian dari Jurusan Tari (23), Jurusan Seni Karawitan (41), Jurusan Seni Pedalangan (10), Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan (3), dan Jurusan Musik (8).

Sebelum diyudisium, para mahasiswa tersebut sudah melaksanakan Ujian Tugas Akhir periode semester genap tahun akademik 2019/2020 dengan rentang waktu dari 3-25 Agustus 2020.

Adapun mahasiswa FSP ISI Denpasar yang meraih IPK Tertinggi yakni Ida Ayu Triana Titania Manuaba (3,96), Made Georgiana Triwinadi (3,96), Ni Putu Vikky Aldelia (3,94), I Gede Feby Widi Cahyadi (3,94), I Putu Agus Darmajaya (3,94), I Gede Yudana (3,92), dan I Putu Sarasentanu Mustiana Pagal (3,92).

Sedangkan mahasiswa dengan peraih Nilai Skripsi Terbaik yakni Maldini Luther Matindas (97,40), Made Georgiana Triwinadi (96,40) dan I Putu Sarasentanu Mustiana Pagal (96,00).

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA

Kolaborasi Seniman di Masa Pandemi

Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, Ketut Hery Budiyana

Pembatasan ruang dan gerak selama masa pandemi Covid 19 sempat menyebabkan para seniman khususnya bidang seni pertunjukkan mati suri. Mereka tidak bisa berkarya karena dalam proses penciptaan biasanya melibatkan beberapa orang untuk menjadi tim produksi. Begitupula dalam penyajian karya membutuhkan secara psikis apresiasi dari penonton.

Pandemi yang cukup lama akhirnya membuat para seniman pertunjukkan untuk bangkit dengan strategi berkolaborasi dengan bidang lain untuk dapat tampil di publik. Mereka melibatkan para ahli dalam bidang penyiaran dan bidang programmer guna menampilkan karya ke public secara virtual. Untuk itu tertarik mengamati bagaimana kolaborasi seniman dalam proses penciptaan seni di masa pandemic?

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...