Kreasi Seni Yang Timbul Dari Daun Pisang Kering

Kiriman : Yulia Ardiani (Staff UPT. Puskom ISI Denpasar)

ABSTRAK

Kreasi seni yang bermunculan akhir akhir ini di sebabkan karena adanya kreatifitas remaja yang ingin memanfaat barang atau pun benda sekitar yag dianggap sampah. Nilai seni yang muncul akan menjadi nilai tambah ketika dapat memanfaatkaan barang atauu pun benda yang sudah tak terpakai. Salah satunya terdapat pada daun pisang yang sudah kering atau sering disebut “klaras”. Nilai seni yang terdapat di daun pisang tak hanya saat daun pisang itu muda, pada saat tua pun daun pisang memiliki nilai yang cukup tinggi, tergantung bagaimana pemanfaatan atau pun pengolahannya. Terkadang daun pisang kering atau klaras dapat diolah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Seperti kerajinan tangan, sebelum digunakan sebagai kerajinan daun pisang yang kering tersebut sebelum nya diolah terlebih dahulu agar daun pisang tersebut tidak mudah robek.

Kata Kunci : Daun Pisang, Klaras, Kreasi Seni

Selengkapnya dapat unduh disini

Karang Memadu Desa Penglipuran, Tradisi Yang Masih Terjaga

Kiriman : Yulia Ardiani (Staff UPT. Puskom ISI Denpasar)

ABSTRAK

Desa panglipuran terkenal dengan desa wisata yang memiliki keunikan tersendiri dengan keseragaman pintu masuk rumah atau disebut kori. Adat dan tradisi kental yang masih menyelimuti desa penglipuran sangat terasa di sekitar, dari budaya sapa, sopan santun dan ramah tamah nya. Disamping keunikan itu, desa penglipuran juga memiliki adat yang sangat ketat (awig – awig) yang tidak memperbolehkan orang atau krama desanya untuk berpoligami (memiliki dua bahkan banyak pasangan). Jika sampai terjadi, maka orang tersebut akan diasingkan dan ditempatkan terpisah dengan orang atau krama desa lainnya. Tempat terpisah tersebut dinamakan Karang Memadu. Karang yang artinya tempat, Memadu yang artinya mendua, orang desa penglipuran akan membuatkan rumah untuk pasangan yang berpoligami tersebut. Dimana pasangan tersebut tidak boleh melewati batas – batas yang dituliskan di awig awig dan tidak diperkenankan ke pura yang ada di wilayah tersebut.

Kata Kunci : Karang, Memadu, Desa, Panglipuran, Unik

Selengkapnya dapat unduh disini

Estetika Bambu ” Keindahan Struktur Bambu”

Kiriman : Yulia Ardiani (Staff UPT. Puskom ISI Denpasar)

ABSTRAK

Bambu memiliki nilai tersendiri dalam seni, memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan bangunan dimana bambu dapat didesain untuk dekorasi rumah maupun restaurant. Terdapat banyak dekorasi bambu yang kini telah ada, dimana dulu bambu hanya digunakan sebagai alternative atau pengganti kayu.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana keindahan tersebut dapat dirasakan. Nilai keindahan yang dimiliki bambu akan muncul ketika diaplikasikan dengan tepat. Aplikasi struktur bambu dapat digunakan dengan tahan lama apabila bambu telah diproses sebelumnya.

Estetika atau keindahan bambu itu sendiri terlihat ketika bambu tersebut sudah diolah, baik menjadi anyaman maupun dekorasi. Struktur bambu yang tidak teratur akan terlihat lebih mencolok ketika penempatan atau penggunaan bambu tersebut dilakukan dengan benar. bambu memiliki diameter yang berbeda , apabila perbedaan tersebut disatukan membentuk suatu dinamika maka akan memunculkan nilai keindahan.

Kata Kunci : Astetika, Bambu, Nilai, Seni

Selengkapnya dapat unduh disini

Visualisasi Desain Dalam Bentuk Kaos

Kiriman : Bramantya Bayu Aji (Mahasiswa Jurusan DKV ISI Denpasar)

ABSTRAK

Pemahaman terhadap karya seni terus berlanjut dengan menghasilkan seniman – seniman yang berbakat, peluang untuk berkarya semakin inovatif dengan karya pada media yang bisa dilihat dan dimanfaatkan,salah satu dari media yang dapat diaplikasikan adalah melalui baju kaos.Sang Artis yang mendesain gambar kini mengaplikasikan karya mereka dalam bentuk baju kaos yang semakin hari menjadi kebutuhan pokok.Sang Artis akan memiliki kebanggan tersendiri  jika hasil karya digunakan ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan seorang Artis dalam menghasilkan karya.Garisan yang akan membentuk sebuah gambar akan dapat menjadi bentuk visual yang secara keseluruhan akan membentuk sebuah objek yang kemudian akan menjadi sebuah karya yang merupakan representasi dari hasil imajinasi seniman tersebut dari hasil karya itulah akan menjadi karya seni yang memiliki karya seni yang bernilai tinggi.

Kata kunci : Artis, Seniman, Baju Kaos, Karya Seni, Aplikasi

Selengkapnya dapat unduh disini

Ekuivalensi Teks Terjemahan Historis Kultural Lontar SiwalatriKalpa

Kiriman : Ni Putu Tisna Andayani, SS., M.Hum (Dosen Karawitan ISI Denpasar)

ABSTRAK

Berbagai bahasa di dunia mempunyai keunikan tersendiri yang lekat dengan budayanya masing-masing. Beberapa ahli dalam bidang ilmu terjemahan menganggap bahwa suatu terjemahan ekuivalen jika si penerjemah telah memahami bahasa dan budaya dari teks yang diterjemahkan. Membandingkan suatu teks yang berbeda bahasa tentunya bisa diprediksi akan melibatkan teori ekuivalensi penerjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah-masalah kesepadanan dalam teks terjemahan historis kultural. Secara teoretis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi peneliti bahasa dan budaya, karena dalam teks terdapat kekhasan bahasa dan budaya, sekaligus digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan kajian teks terjemahan. Secara praktis, diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang pentingnya memahami dan melestarikan budaya melalui bahasa terutama bagi generasi penerus bangsa agar nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa tidak sampai punah.

Kata kunci: terjemahan, ekuivalensi, historis-kultural, bahasa, budaya

Selengkapnya dapat unduh disini

Dekonstruksi Dalam Fashion

Kiriman : Jessie Fanissa Perry (Mahasiswa Jurusan Desain Mode ISI Denpasar)

ABSTRAK

Dekonstruksi dapat terjadi dalam segala hal seperti dekonstruksi dalam bidang arsitektur, sastra, budaya, perspektif, gaya hidup, dan bahkan dalam bidang fashion. Kata dekonstruksi didefinisikan sebagai suatu strategi analisis yang dikaitkan dengan filsuf Perancis, Jacques Derrida, yang bertujuan untuk membuka pengandaian-pengandaian metafisis yang sebelumnya tidak dipertanyakan, serta membuka kontradiksi internal di dalam filsafat maupun teori-teori bahasa. Menurut Kamus Bahasa Inggris, kata dekonstruksi dapat didefinisikan juga sebagai suatu tindakan untuk mengubah konstruksi dari suatu benda. Makna dekonstruksi secara umum adalah tindakan subjek yang membongkar suatu objek yang tersusun dari berbagai unsur yang memang layak dibongkar. Sedangkan definisi mode adalah gaya atau pelengkap busana yang senantiasa berubah-ubah dari musim ke musim serta dapat juga didefinisikan sebagai gaya hidup, cara berbusana, cara berperilaku, dan sebagainya. Setelah melihat definisi dari kata dekonstruksi dan kata mode atau fashion dapat diartikan juga bahwa dekonstruksi dalam fashion bermakna sebagai suatu tindakan manusia dalam merubah tidak hanya berpakaian namun juga gaya hidup. Pada dasarnya industri fashion sangat membutuhkan dekonstruksi guna menciptakan kreasi mode yang baru. Itulah alasan mengapa dekonstruksi selalu dilakukan dalam bidang fashion.

Secara umum dekonstruksi dalam bidang fashion bisa dibagi menjadi tiga aspek yaitu dekonstruksi pada desain & pola; dekonstruksi pada bahan; serta dekonstruksi dari desain, pola, dan bahan sekaligus. Dekonstruksi dalam fashion terjadi hampir di semua bagian fashion baik itu pakaian, sepatu, tas, perhiasan, gaya rambut, dan make-up. Dekonstruksi pada pakaian umumnya dilakukan para desainer dalam kategori avant garde. Menurut Kamus Mode Indonesia sendiri kata avant garde mempunyai definisi mode yang berada jauh di depan, seringnya mengacu pada gaya pribadi yang unik dan berani; secara umum bisa diartikan eksperimen, inovasi, ide orisinal, atau non-konvensional dari suatu periodetertentu dalam mode atau bidang seni lainnya. Kategori busana avant garde sangat erat hubungannya dengan dekonstruksi. Dalam hal ini dekonstruksi menjadi sebutan sebuah teknik yang digunakan para desainer untuk membuat sebuah desain busana yang nantinya akan merombak pola dasar guna mewujudkan karya busana yang diinginkan desainer Dekonstruksi umumnya digunakan untuk membuat karya busana yang dekonstruktif. Ini sangat dibutuhkan para desainer untuk menciptakan koleksi baru.  Dekonstruksi pada pakaian bisa dilihat dari look atau bagaimana busana tersebut terlihat. Seperti contohnya sebuah desain kemeja lengan panjang biasa yang oleh desainer diubah menjadi kemeja asimetris yang lengannya terbelah dibagian tengah serta warna yang berbeda pada bagian kiri dan kanan busana. Contoh lain adalah seorang desainer mendesain sebuah dress yang seluruh bahannya terbuat dari limbah kertas. Demikian pula dekonstruksi pada bagian fashion lainnya. Bisa dikatakan berubahnya suatu trend dari masa ke masa juga bisa dipastikan terjadinya sebuah fenomena dekonstruksi dalam trend itu sendiri.

Kata Kunci : Dekonstruksi, Fashion

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...