ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan “Kun” Adnyana bersama Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Dr Lukman, ST, MHum dan para akademisi ISI Denpasar. ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar Pameran Seni Rupa Internasional “Bali Bhuwana Rupa” dengan menampilkan 65 karya dua dimensi dan tiga dimensi yang merupakan buah cipta 42 seniman terpilih lintas bangsa melalui/lewat pameran itu.

“Kami menyampaikan apresiasi setingginya atas partisipasi seniman-seniman mumpuni lintas bangsa pada perhelatan seni rupa ini,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan “Kun” Adnyana dalam keterangan tertulisnya, di Denpasar, Minggu.

Menurut Kun Adnyana, kehadiran para seniman yang memiliki reputasi dan pengalaman panjang penciptaan tersebut, selaras semangat penyelenggaraan Festival Bali-Padma Bhuwana yang mengharapkan adanya partisipasi, kolaborasi dan sinergi yang berskala internasional.

Pameran Bali Bhuwana Rupa dengan mengusung tajuk Dharma-Tirtha-Prana serta mengedepankan upaya Kreativitas Tanpa Batas itu telah dibuka secara resmi oleh Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Dr Lukman, ST, MHum pada Kamis (8/12).

Seniman terpilih lintas bangsa yang terlibat dalam pameran diantaranya berasal dari Prancis, Jepang, Yunani, Belanda, Australia serta dari Indonesia, termasuk Bali.

Sebagaimana perhelatan pertama tahun 2021, penyelenggaraan kali kedua ini ada dalam naungan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana, yang mengedepankan upaya inovasi-kreativitas serta berorientasi kepedulian pada lingkungan (Recent, Innovative and Environment-Oriented)

Bila pameran terdahulu sepenuhnya disajikan secara virtual (daring), kali ini hadir langsung di ruang pameran (luring) sekaligus memaknai purna pugar (renovasi) Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, berlangsung hingga 8 Januari 2023.

International Art Exhibition yang dikuratori oleh Nyoman Dewi Pebryani, .hD., Warih Wisatsana dan Wicaksono Adi ini, bukan hanya menghadirkan karya lukis namun juga fotografi, keramik, patung, topeng, seni serat, dan fashion design ; berikut kreativitas yang mendayagunakan kecanggihan aplikasi teknologi informasi.

Masing-masing seniman ini dapat dirunut jejak kreativitasnya dalam mengelaborasi aneka rupa dan tematik melalui beragam media/medium terbukti melahirkan kemungkinan penciptaan yang serba unik autentik.

Mewakili kurator pameran, Warih Wisatsana mengungkapkan bahwa sejumlah perupa hadir dengan karya-karya dua dimensi atau lukisan dengan capaian cemerlang dan mengesankan.

Mereka antara lain Ketut Budiana, Nyoman Erawan, Wayan Karja, I Made Bendi Yudha, I Wayan Gulendra, I Wayan Setem, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Putu Wirantawan, I Wayan Adnyana, I Made Ruta, dan Wayan Sujana ‘Suklu’.

Pematung Keiji Ujiie (Jepang) dan Filippos Bourbo (Yunani), juga menghadirkan karya yang bersifat simbolik-metaforik; meski terbaca dalam wujud rupa pilihannya suatu cara pandang penciptaan yang berbeda dari pematung-pematung Bali.

Keiji Ujiie mengolah bentuk pilihannya secara sublim, hadir sebagai karya simbolik yang imajinatif, mengekspresikan kisahan mitologi burung Phoenix sebagai lambang keabadian atau hidup yang immortal. Seturut itu layak pula disimak karya fotografi Ted van der Hulst (Belanda) dan woodcut print dari pegrafis Paul Trinidad (Australia).

Demikian pula pada karya-karya keramik, Ketut Muka Pendet, Rai Wahyudi dan Ida Ayu Artayani tidak tergoda untuk menjadikan tema pameran kali ini sebagai sebentuk pengucapan rupa.

Kemudian Karya fashion design juga menawarkan kreativitas yang tidak biasa, seperti karya Tjokorda Gede Abinanda (Tjok Abi), Tjok Ratna Cora Sudarsana, Dewa Ayu Putu Leliana Sari, dan Yuni Diantari; juga menyuguhkan sentuhan penciptaan yang lintas batas; melampaui kemilau glamor, menegaskan keautentikan karya yang mempribadi.

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/302323/isi-denpasar-hadirkan-karya-42-seniman-lintas-bangsa-lewat-bali-bhuwana-rupa

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

ISI Denpasar masuk “100 besar” versi “Webometrics 2022”

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana bersama para wakil rektor ISI Denpasar usai mengadakan perjanjian kerja sama internasional. ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menandai 2022 dengan berbagai prestasi baru. Lembaga pendidikan tinggi kebanggaan Bali ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi seni di Indonesia yang masuk rangking 100 besar terbaik dari 2.624 perguruan tinggi se-Indonesia versi “Webometrics rank 2022”.

“Hal fundamental telah dilakukan tahun ini, yakni penyelarasan visi baru, terobosan kemitraan internasional, sekaligus juga membuka ruang seni anyar bernama Nata-Citta Art Space (N-CAS),” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, dalam keterangannya, Minggu.

Sebagai capaian mutakhir tahun 2022, ia menjelaskan ISI telah melakukan beragam upaya strategis, baik dalam pembenahan sistem layanan berbasis online (SSO Nata Kerthi), pengembangan kelembagaan (penambahan Prodi baru), dan penguatan nomenklatur keilmuan seni dan desain (pembangunan kurikulum baru MBKM).

Selanjutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, membangun ekosistem kerja sama dan kemitraan, serta strategi kebijakan perencanaan yang pro pada pemajuan sarana prasarana laboratorium, studio, dan teknologi digital, baik perangkat keras maupun lunak.

ISI Denpasar kini memiliki 19 program studi, yakni pada Fakultas Seni Pertunjukan dengan program sarjana: Tari, Seni Karawitan, Seni Pedalangan, Musik, dan Pendidikan Seni Pertunjukan.

Pada Fakultas Seni Rupa dan Desain memiliki sembilan Program Studi Sarjana  dan Sarjana Terapan antara lain: Kriya, Seni Murni, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Desain Produk, Desain Mode, Produksi Film dan Televisi, dan Animasi.

Program Magister, terdiri atas Magister Seni, Desain, dan Pendidikan Seni. Memahkotai kualitas layanan pendidikan tinggi, ISI Denpasar memiliki program studi Doktor Seni. Program Magister dan Doktor dibuka pendaftaran mahasiswa baru dua kali setahun, untuk perkuliahan semester genap 2022/2023, dibuka pendaftaran sejak 2-31 januari 2023.

Melalui penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) pada forum Rapat Koordinasi Pembangunan (Nata Citta Widya Mahottama) pada 2-4 Desember 2022 lalu, ditetapkan Visi ISI Denpasar 2020-2024, yakni: “Mewujudkan ISI Denpasar sebagai Pusat Unggulan Pemajuan Seni Budaya Berakar Kearifan Lokal, Berbasis Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dan Berdaya Saing Global, serta Terciptanya Sivitas Akademika Berjiwa Pancasila, Tangguh, Dinamis, Kritis, Kreatif, juga Inovatif”

Implementasi visi ditopang program aktualisasi stratejik dengan moto: Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH). Moto ini menjadi semboyan dan ikrar dalam membangun itikad dan tekad bersama mewujudkan ISI Denpasar maju dan bermartabat.

“Aktualisasi stratejik juga dibangun melalui penyelenggaraan Bali Sangga Dwipantara, yakni wahana diseminasi nasional yang sepenuhnya didedikasikan untuk mewadahi dialog, interaksi, dan kolaborasi civitas akademika ISI Denpasar dengan maestro, seniman, desainer, akademisi, kalangan profesional, dan mahasiswa bertalenta lintas perguruan tinggi di Tanah Air,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu mengatakan program stratejik berskala internasional bernama Bali-Padma Bhuwana. Dua program dalam Bali Padma Bhuwana yang memikat publik internasional tahun ini, yakni: Bali-Bhuwana Waskita dan Bali-Bhuwana Rupa.

Bali-Bhuwana Waskita (Konferensi Internasional) merupakan mimbar akademik prestisius, mempertemukan akademisi, seniman, maestro, experts, dan arts world bereputasi global dalam dialog dan podium ilmiah yang mencerahkan, menginspirasi, dan menjawab tantangan-tantangan terkini medan kreatif di dunia.

“Tahun ini mengambil tajuk Argha-Tirtha-Sidhi (Energy of Water  and Related Creative Prospect) yang berlangsung 10-11 Nopember 2022 menghadirkan nama-nama besar bereputasi internasional sebagai pembicara undangan, juga secara khusus menghadirkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai pembicara kunci,” ujar Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr Anak Agung Gede Rai Remawa.

Ruang Baru Nata-Citta Art Space

Pameran seni rupa internasional Bali-Bhuwana Rupa 2022 dikuratori Adi Wicaksono, Warih Wisatsana, dan Dewi Pebryani PhD, hadir sebagai apresiasi yang ditunggu perupa, dengan gagasan segar dan karya-karya baru. 

Sebanyak 42 perupa terpilih dari Yunani, Australia, Belanda, Jepang, dan Perancis berpadu karya perupa Bali, mengusung tema Dharma-Tirtha-Prana, dipanggungkan pada ruang galeri baru N-CAS.

“Ruang galeri yang dibangun khusus dengan interior pamer yang representatif,  dibangun dengan merevitalisasi gedung pameran yang telah lama tidak difungsikan,” ujar Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan Dr Ketut Muka Pendet. 

ISI Denpasar dalam kesejatian visi, juga mengorbitkan wahana Bali Nata Bhuwana. Mengawali program tahun pertama 2022, Bali Nata Bhuwana diselenggrakan di Kabupaten Kediri dan Kota Surabaya Jawa Timur. 

Selain Bali Nata Bhuwana, juga mulai dirintis pengabdian masyarakat Nata Citta Swabudaya, bertujuan mewujudkan Desa Swabudaya melalui penguatan dan pemajuan ekosistem seni budaya di desa/desa adat

ISI Denpasar pada tahun 2022 juga berhasil berkolaborasi dalam berbagai even seni bereputasi, selain dengan pemerintah Provinsi Bali, juga dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan pergelaran ekologis Nuwur Kukuwung Ranu, dan kolaborasi pergelaran Gala Dinner Presidensi G20 bersama Eko Dance dan ISI Surakarta. 

ISI Denpasar tahun ini juga mencipta karya kolosal Candet Ding Pituning Pitu Indonesia Raya dan barungan-komposisi gamelan baru bernama Gambyuh Agung yang diarak pada prosesi Pawai Pesta Kesenian Bali ke-44 2022.

Upaya ISI Denpasar dalam menghormati dan memuliakan kontribusi, dedikasi, dan reputasi maestro, seniman, profesional, dan juga tokoh bangsa, tahun 2022 dianugrahkan penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Presiden ke-5 Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri. 

Pada momentum Bali Sangga Dwipantara, Februari 2022 dianugerahkan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha kepada Prof Dr I Wayan Wita, Ni Putu Putri Suastini Koster, I Made Degung, dan tokoh seni lainnya.

“Implementasi ISI Denpasar sebagai Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH), diinisiasi kemitraan Internasional, yakni dengan Lasalle Collage of Arts, Singapura, National University of Music dan National University of Art, Bucharest, Rumania, Unversitas Politeknika Bydgoska dan Dolina Charlotty, Polandia, dan Lembaga Indonesia Jerman, serta lebih dari 150 mitra strategis nasional dan internasional,” ucap Prof Dr Komang Sudirga, Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama. 

Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo memberi apresiasi yang tinggi atas prestasi dan capaian ISI Denpasar, dengan berkenan membubuhkan tanda tangan pertama pada Wall of Fame ISI Denpasar. Dituliskan juga amanat: Ayo, Majukan Seni Budaya, Bangun Indonesia Berkepribadian.

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/302319/isi-denpasar-masuk-100-besar-versi-webometrics-2022

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

Pameran Seni Rupa Internasional Bali-Bhuwana Rupa: Kreativitas ISI Denpasar Tanpa Batas

BERSAMA SENIMAN – Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana bersama sebagian seniman yang ikut pameran seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pameran dilangsungkan sejak Kamis (8/12/2022) hingga8 Januari 2023. (DenPost.id/ist)

PAMERAN seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan dibuka secara resmi pada Kamis (8/12/2022) oleh Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Dr. Lukman, ST., M.Hum. Mengusung tajuk “Dharma-Tirtha-Prana” serta mengedepankan upaya kreativitas tanpa batas, tersaji 65 karya yang terdiri atas dua dimensi maupun tiga dimensi, buah cipta 42 seniman terpilih lintas bangsa. Mereka di antaranya berasal dari Prancis, Jepang, Yunani, Belanda, Australia serta dari Indonesia, termasuk Bali.

Sebagaimana perhelatan pertama tahun 2021, penyelenggaran kali kedua ini ada dalam naungan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana, yang mengedepankan upaya inovasi-kreativitas serta berorientasi kepedulian pada lingkungan. Bila pameran terdahulu sepenuhnya disajikan secara virtual (daring), kali ini hadir langsung di ruang pameran (luring) sekaligus memaknai purna pugar (renovasi) Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Pameran berlangsung hingga 8 Januari 2023.

International Art Exhibition yang dikuratori oleh Nyoman Dewi Pebryani, P.hD., Warih Wisatsana, dan Wicaksono Adi, ini bukan hanya menghadirkan karya lukis, namun juga fotografi, keramik, patung, topeng, seni serat, dan fashion design; berikut kreativitas yang mendayagunakan kecanggihan aplikasi teknologi informasi (TI). Masing-masing seniman dapat dirunut jejak kreativitas merela dalam mengelaborasi aneka rupa dan tematik melalui beragam media/medium; terbukti melahirkan kemungkinan penciptaan yang serba unik autentik.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana menyampaikan apresiasi setingginya atas partisipasi seniman-seniman mumpuni lintas bangsa pada perhelatan seni rupa ini. Kehadiran mereka, yang memiliki reputasi dan pengalaman panjang penciptaan, selaras dengan semangat Festival Bali-Padma Bhuwana yang mengharapkan adanya partisipasi, kolaborasi dan sinergi yang berskala internasional.
Para perupa mengapresiasi kehadiran Nata-Citta Art Space (N-CAS) sebagai ruang dengan fasilitas yang terbilang representatif untuk perhelatan seni rupa nasional bahkan internasional. Keberadaannya dalam naungan lembaga pendidikan seni ISI Denpasar memiliki arti tersendiri, dipandang bernilai strategis karena memungkinkan terjadinya kolaborasi dan sinergi penciptaan seni yang bersifat lintas bidang dan lintas bangsa.

Selain itu, sinergi penciptaan tersebut diyakini dapat diakselerasi lebih dinamis karena dibarengi upaya kajian komprehensif secara akademis. “Fasilitas atau tempat pameran ini sangat bagus dan representatif untuk skala internasional. Saya berharap dapat menyelenggarakan pameran foto yang diikuti fotografer-fotografer bereputasi dari berbagai bangsa. Ini memungkinkan untuk diwujudkan, justru karena Nata-Citta Art Space (N-CAS) ini berada di bawah pengelolaan institusi seni, “ ujar fotografer Prancis Aimery Joëssel, yang karyanya juga dipamerkan dalam Bali-Bhuwana Rupa ini.

Putu Wirantawan, perupa dari Jembrana, yang memiliki berbagai prestasi dan pengalaman pameran internasional, juga menyampaikan hal senada. Diaa antusias menyambut pameran Bali-Bhuwana Rupa dengan menghadirkan karya bertajuk “The Wandering Soul”, berukuran 381 cm X 244 cm. “Saya mengapresiasi ruang pameran di ISI Denpasar ini. Bukan hanya fasilitasnya yang bagus, melainkan juga dapat menampung jumlah karya yang banyak, termasuk berukuran besar sebagaimana karya saya,” kata Wirantawan, alumni Seni Rupa ISI Yogyakarta dan peraih penghargaan First Prize Jakarta Art Awards 2010 ini.

Mewakili kurator pameran, Warih Wisatsana mengungkapkan bahwa sejumlah perupa hadir dengan karya-karya dua dimensi atau lukisan dengan capaian cemerlang dan mengesankan. Karya-karya mereka membuktikan kematangan dengan proses cipta yang teruji waktu, di mana tak ada lagi halangan secara estetik-stilistik dalam menanggapi tematik. Mereka adalah Ketut Budiana, Nyoman Erawan, Wayan Karja, I Made Bendi Yudha, I Wayan Gulendra, I Wayan Setem, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Putu Wirantawan, I Wayan Adnyana, I Made Ruta, Wayan Sujana ‘’Suklu’’, Sujana Kenyem, Made Gunawan, I Nyoman ‘’Polenk’’ Rediasa, Diwarupa, Galung Wiratmaja, I Wayan Adi Sucipta, termasuk Ni Kadek Karuni yang mengemuka dengan seni rajutnya.

Pematung Keiji Ujiie (Jepang) dan Filippos Bourbo (Yunani), juga menghadirkan karya yang bersifat simbolik-metaforik. Meski terbaca dalam wujud rupa pilihannya suatu cara pandang penciptaan yang berbeda dari pematung-pematung Bali. Kepiawaian Keiji Ujiie dan Filippos Bourbo dalam mengolah media/medium, lebih didasari cara pandang yang menempatkan subjek pencipta sebagai pusat kreativitas. Melalui karyanya, Filippos mengedepankan sosok rupa yang mengingatkan pada simbol esoteris, atau eksplorasi simbol kosmis. Sedangkan Keiji Ujiie mengolah bentuk pilihannya secara sublim, hadir sebagai karya simbolik yang imajinatif, mengekspresikan kisahan mitologi burung phoenix sebagai lambang keabadian atau hidup yang immortal. Seturut itu layak pula disimak karya fotografi Ted van der Hulst (Belanda) dan woodcut print dari pegrafis Paul Trinidad (Australia). Demikian pula pada karya-karya keramik, Ketut Muka Pendet, Rai Wahyudi dan Ida Ayu Artayani, yang tidak tergoda untuk menjadikan tema pameran sebagai sebentuk pengucapan rupa. Karya keramik mereka justru menegaskan bagaimana kecakapan teknis telah menjadi sesuatu yang organis dalam proses cipta mereka. Karya fashion design juga menawarkan kreativitas yang tidak biasa, seperti karya Tjokorda Gede Abinanda (Tjok Abi), Tjok Ratna Cora Sudarsana, Dewa Ayu Putu Leliana Sari, dan Yuni Diantari; juga menyuguhkan sentuhan penciptaan yang lintas batas; melampaui kemilau glamor, menegaskan keautentikan karya yang mempribadi. (kmb)

Sumber : https://www.denpost.id/news/2022/12/11/668718/pameran-seni-rupa-internasional-bali-bhuwana-rupa-kreativitas-isi-denpasar-tanpa-batas.html?amp

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

Uji Publik Calon Panitia Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Pansel Satgas PPK) ISI Denpasar

Sebagai wujud dukungan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pendikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Peraturan Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan ISI Denpasar, maka dilaksanakan uji publik calon Paniti Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Pansel Satgas PPK) ISI Denpasar pada hari ini Jumat, 11 November 2022 di Ruang Sidang Rektorat ISI Denpasar yang diikuti oleh 5 orang calon anggota Pansel Satgas PPK:

1. Dr. Drs. I Ketut Muma, M.Si
2. Gede Yudhya Arsana, S.Kom., M.M.
3. Kadek Indah Cahya Ningsih
4. Putu Sasrika Mas Kinanti
5. Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn., M.Sn

Kegiatan uji publik dihadiri oleh 9 orang Tim Penilai yang diketuai oleh Dr. Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si. serta 1 orang Admin Portal PPKS I Gede Indra Suwija Putra, SH.

Berdasarkan hasil Uji Publik yang telah dilaksanakan, Tim Penilai secara kolektif kolegial memutuskan bahwa 5 calon anggota Pansel Satgas PPKS ISI Denpasar lulus uji publik untuk ditetapkan menjadi anggota Pansel Satgas PPKS ISI Denpasar dan Berita Acara telah ditandatangani oleh Tim Penilai.
(ISIDps/Humas)

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

SENTRA KI KERTHI WIDYA MAHARDIKA ISI DENPASAR RAIH PENGHARGAAN

Sentra Kekayaan Intelektual (KI) Institut Seni Indonesia Denpasar-Bali Kerthi Widya Mahardika yang didirikan oleh Rektor Prof. Dr. I Wayan (Kun) Adnyana duatahun yang lalu tepatnya (24/6) 2021 mendapat penghargaan. Penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Kantor wilayah Bali ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Anggiat Nopitupulu. Pemberian penghargaan ini dilaksanakan karena Bali memperoleh peringkat pertama se-Indonesia dalam pendaftaran Pencatatan, Merk, dan Paten. Kegiatan promosi dan Desiminasi KI komunal serta penyerahan penghargaan tahun hak cipta 2022 (8/11), di Prime Plaza Hotel Sanur.

Sentra KI Kerthi Widya Mahardika ISI Denpasar ini dibentuk sebagai terobosan dalam menampung dan mengapresiasi ciptakarya para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar, serta kalangan seniman sebagai bentuk layanan prima Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) ISI Denpasar.Semenjak didirikan sentra KI peningkatan pengurusan KI terus meningkat. Pencatatan KI 2021 berjumlah 89 sertifikat, dan tahun 2022 tercatat 210 sertifikat hasil penciptaan dosen ISI Denpasar.

Ketua LP2MPP Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, berharap sentra KI ISI Denpasar dapat memberikan pelayanan prima secara berkelanjutan. Apresiasi dan penghargaan disampaikan kepada Korpus Arsip, tenaga kependidikan yang secara professional melayani seluruh Dosen, Mahasiswa dan Seniman di ISI Denpasar Bali. Semoga penghagaan yang didapat ini bisa mejadi pemicu dan pemacu semangat kita semua terutama sentra KI ISI Dps untuk memberikan pelayanan yg terbaik
Menurut Korpus Arsip dan sentra KI Kerthi Widya Mahardika, hal ini menjadi awal strategis untuk memastikan pelayanan dan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi di ISI Denpasar dapat berjalan sesuai visi ‘Menjadi Pusat Unggulan Berakar Kearifan Lokal, Berdaya Saing Global, Berbasis MBKM’. Ini pula sekaligus menjawab moto ISI Denpasar ‘Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub atau G-BACCH (arb).

ISI Denpasar hadirkan karya 42 seniman lintas bangsa lewat “Bali Bhuwana Rupa”

Capaian Institut Seni Indonesia Denpasar Pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional XVI Tahun 2022

Institut Seni Indonesia (ISI)  Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali yang tergabung dalam Badan Pembina Seni Mahasiswa Indoneia Provinsi Bali (BPSMI), berlaga sebagai duta seni di  Universitas Brawijaya (UB) pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI tahun 2022, digelar secara luring 25 hingga 28 Oktober 2022. Tim Duta Seni ISI Denpasar sebanyak 22 orang, yang terdiri dari 9 orang peserta, 2 pembina dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari Fakultas Seni Pertunjukkan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, 7 dosen pendamping dan 3 orang official yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar, yang sekaligus merupakan Ketua BPSMI Provinsi Bali. 

ISI Denpasar mewakili BPSMI Provinsi Bali untuk berkompetisi pada 5 tangkai lomba yaitu Tangkai Lomba Tari, Tangkai Lomba Lagu Seriosa Putri, Tangkai Lomba Lukis, Tangkai Lomba Fotografi Hitam Putih dan Tangkai Lomba Penulisan Lakon.  Dari 5 tangkai lomba yang disebutkan, ISI Denpasar berhasil meraih gelar juara III pada tangkai lomba Tari yang diwakili oleh  I Komang Jana Arta Suputra, I Made Yuandika Pramudia, Ni Putu Vania Dea Amelinda, Ni Luh Gede Wahyu Satyaningrum dan Made Lola Giarda Putri dengan dosen pembina Sulistyani, S.Kar., M.Si, Gusti Ayu Ketut Suandewi, S.ST., M.Si dan I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn. Capaian prestasi yang sama dengan gelar juara ke 3 juga berhasil diberikan oleh I  Kadek Dena Ari Prayoga dari tangkai lomba lukis, yang didampingi oleh dosen pendamping Dr. I Wayan Setem, S,Sn,,  M.Sn dan dari tangkai lomba fotografi hitam putih yang diraih oleh Putu Wahyu Widnyana, dengan dosen pendamping Cokorda Istri Puspawati Nindhia, S.Sn., M.Sn.

Capaian prestasi pada Peksimina XVI tahun 2022 merupakan ajang bagi mahasiswa ISI Denpasar untuk tetap mengasah diri dan keterampilan untuk tetap berkompetisi dan meningkatkan prestasi kedepannya.

Loading...