6 Mahasiswa Prodi PSP Lolos Seleksi Program PMM dan PKM

6 Mahasiswa Prodi PSP Lolos Seleksi Program PMM dan PKM

Foto: Pimpinan ISI Denpasar bersama Mahasiswa Prodi PSP dalam suatu pergelaran seni.

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) kian memantapkan diri sebagai perguruan tinggi bereputasi melalui capain sivitas akademikanya. Teranyar, enam mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) berhasil lolos seleksi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan Program Kampus Mengajar (PKM). Mereka, yakni I Nyoman Bagus Kawiantara Jayastha (NIM 202109021) dan Ni Wayan Meira Candra Wati (NIM 202109013) lolos dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Tahun 2024 di Universitas Negeri Semarang. Augustrelia Virdiana (NIM 202109027), Ni Made Dita Maylia Aryanti (NIM 202109005), I Made Adi Widnyana (NIM 202109031), dan I Made Depyo (NIM 202109004) lolos mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024.

PMM dan PKM merupakan program unggulan Direktorat Jenderal Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek. PMM adalah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajar di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal.

Semenatara itu, PKM adalah bagian kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah di sekolah penugasan.

Koordinator Prodi PSP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa, S.Sn., M.Si mengungkapkan kebanggaan atas terpilihnya mahasiswa PSP dalam Program PMM dan PKM. Mahasiswa yang seluruhnya semester 5 ini dinyatakan lolos melalui akun pendaftar masing-masing di laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Melalui program-program ini mahasiswa akan memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kuliah hingga kurang lebih 20 SKS. Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan e-sertifikat nasional dari Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek.

Dr. Budiarsa menambahkan, terdapat peningkatan jumlah mahasiswa yang lolos Program PMM dan PKM jika dibandingkan pada periode sebelumnya. Tahun 2023 hanya 2 mahasiswa yang berhasil terpilih pada program-program tersebut. “Hal ini mencerminkan antusiasme mahasiswa Prodi PSP dalam meningkatkan prestasi akademis serta kualitas partisipasi dalam program-program bereputasi”, ungkap Dr. Budiarsa. (ISIDps/Humas)

ISI Denpasar (Bali) Raih Klaster Utama pada Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

ISI Denpasar (Bali) Raih Klaster Utama pada Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Foto: Capaian Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ISI Denpasar pada aplikasi SINTA

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) berhasil meraih Klaster Utama berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Hal ini Berdasarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 1350/E5/PG.02.00/2023 tanggal 28 Desember 2023 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

ISI Denpasar menjadi salah satu dari 193 Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Akademik se-Indonesia peraih Klaster Utama. Terdapat 5 klaster untuk capaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yakni Klaster Mandiri, Klaster Utama, Klaster Madya, Klaster Pratama, dan Klaster Binaan (Pra-kualifikasi).

Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LPPMPP) ISI Denpasar, Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn menyatakan capaian Klaster Utama menunjukkan peningkatan kinerja ISI Denpasar dari segi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pelaporan data kinerja dibadingkan periode tahun 2017 – 2019.  “Menyandang Klaster Utama, ISI Denpasar memiliki akses lebih beragam ke sejumlah skema riset dan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan kapasitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Dr. Suardana

Klasterisasi perguruan tinggi sebagai metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi diharapkan dapat mengakselerasikan kinerja perguruan tinggi melalui skema-skema kolaborasi yang menyatukan dan menyinergikan potensi-potensi perguruan tinggi melalui kolaborasi antar perguruan tinggi lintas klaster dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Klasterisasi ini bukanlah pemeringkatan, namun merupakan pengelompokan perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasi kinerja perguruan tinggi sebagai dasar penyusunan peta jalan riset dan rencana strategis, serta sebagai landasan penentuan kewenangan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi.

Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2024 didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2020 hingga 2022. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini. ISI Denpasar mampu meningkatkan klaster dari Klaster Madya menjadi Klaster Utama. “Terima kasih untuk Tim LPPMPP atas kinerjanya, para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kinerja penelitian kita. Mari tingkatkan lagi untuk menuju ISI Denpasar (Bali) klaster Mandiri dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini. (ISIDps/Humas-RT)

Rektor ISI Denpasar, Prof Kun Adnyana

Rektor ISI Denpasar, Prof Kun Adnyana

Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana (kanan) menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2023 kategori Pelopor Pembaru, Jumat (27/10) di Jakarta.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana raih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2023, dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makariem M.B.A. Prof. Kun Adnyana meraih penghargaan kategori Pelopor Pembaru dalam keahlian perupa dan kurator seni. Penghargaan diserahkan pada Puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia, Jumat (27/10) di Jakarta.

Penghargaan AKI kategori Pelopor Pembaru, merupakan bentuk apresiasi konkret Kemdikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan terhadap perseorangan atau lembaga/kelompok yang secara luar biasa melakukan kerja pemajuan seni-budaya dalam waktu yang panjang. Prof Kun Adnyana terpilih oleh tim juri, karena aktivitas dan pencapaian karya seni rupa yang menonjol. Guru Besar sejarah seni ini, di tengah tugas sebagai Rektor ISI Denpasar, juga tetap menjaga aktivitas berkarya, termasuk intensif melakukan pameran tunggal internasional. Karya-karya seni rupa kontemporer yang dicipta, berdasar riset yang solid. Seperti sejak tahun 2017, melakukan riset ikonologi relief Yeh Pulu, guna menghasilkan karya seni lukis kontemporer, bertema kepahlawanan sehari-hari orang-orang biasa. Karya seni lukis tersebut telah dipamerkan di Sydney-Australia, Tainan-Taiwan, Jakarta, dan juga Ubud-Bali. Hal pembaru, juga terkait perannya sebagai kurator seni rupa, baik mengkreasi even nasional maupun internasional.

Prof Kun untuk ISI Denpasar membangun skema diseminasi internasional Bali Padma Bhuwana juga Bali Nata Bhuwana sejak tahun 2021. Dedikasi luar biasa bidang pemajuan seni budaya oleh mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini, juga diapresiasi Arts Magazine Korea Selatan melalui penghargaan World Peace Artist Awards, dan anugerah Kerthi Bali Sewaka Nugraha tahun 2023 oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.                  

Kolaborasi Pameran Fotografi Internasional

Kolaborasi Pameran Fotografi Internasional

Catatan Bali Padma Bhuwana III

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana (2 dari kanan) dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Hal spesial dalam perhelatan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana III 2023, ISI Denpasar berkolaborasi dengan Arts & Culture Korea dan Indonesia Cultural Center Seoul menggelar pameran fotografi internasional (Bali-Bhuwana Rupa) di Nata-Citta Art Space (N-CAS). Berpartisipasi dalam pameran internasional tersebut, yaitu fotografer dari Korea Selatan, Belanda, Perancis, dan Indonesia. Secara keseluruhan karya foto yang ditampilkan menerjemahkan tajuk “Wara-Samasta-Waruna” (Puja Samudra, Mulia Semesta) dengan capaian citra fotografi digital yang mengesankan.

“Sejumlah karya menghamparkan keheningan mendalam; mengundang renungan. Sebagian lain justru menyampaikan hal sebaliknya; kesan keseharian yang menggugah pandang. Secara keseluruhan karya lintas bangsa tersebut berupaya mengungkapkan sekaligus mempertanyakan apa itu Realitas atau Kenyataan seturut era yang serba digital ini,” tulis Prof Kun Adnyana dan Warih Wisatana selaku kurator pameran.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Pameran fotografi internasional ini diikuti 31 fotografer, yaitu: 14 dari Korea Selatan, 15 Indonesia, serta seorang dari Belanda dan Prancis. Visual fotografi yang ditampilkan sangat artistik, didukung teknik cetak digital yang canggih, bahkan karya bersubjek rumah adat Korea dicetak berukuran panjang 25 meter tanpa putus. Simak foto-foto karya Kim Shim Hoon, rangkaian seri Korean Pavilion, di mana bangunan suci (sacred space) membayangi imajinasi kita justru karena komposisinya yang membentangkan jarak pandang di kejauhan, sekaligus diliputi lapis nuansa keheningan. Demikian pula foto karya Kim Dong Wook (Suncheon Bay), Cho Sung Je (White Margin), Kim Mi Joung (Road), Bae Gab Sun (Island), Kim Yang Soo (Pine Tree in Korea), Jeon Hyun Ok (A Sea of Clouds), Jang Yong Sig (Mountain), Kim Tae Kyu (Civilization), Kim Jung Hee (Wallscape), kesunyian bukanlah realitas kasat mata, tetapi ungkapan renungan batin; selaras juga karya Son Muk Gwang, seri Korean Cultural Heritage.

Foto: Pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Selain itu, karya fotografi tampil bukan terkait dokumentori semata, melainkan diolah dengan sentuhan estetik yang autentik, kuasa mengelak dari semata rupa eksotik-molek, dapat dirunut pada buah cipta Ida bagus Candrayana dengan detail merekam riak gelombang laut, D. Tjandra Kirana (Merah Senja), Gede Dalam Suardita (Warm), Made Saryana (Rutinitas di Pagi Hari), Amoga Lelo Octaviano (Contextual Motivations), I Dewa Putu Ari Kresna Artha Negara (Di Antara Senja), I Made Bayu Pramana (Light of Life), atau Cokorda Istri Puspawati Nindhia (Solitude), dan Ida Bagus Putra Adnyana (memetik tradisi melasti). Seluruhnya membangun imaji baru tentang samudera, laut, dan pesisir dalam kepesonaan dan sisi anomali ruang sosial.

Seni Nusantara Melanglang Bhuwana

Seni Nusantara Melanglang Bhuwana

Dari Kota Malang, Situbondo, Kuala Lumpur, hingga Kota Paris

Foto: Pergelaran koreografi inovatif bertajuk “Waruna-Mukti-Dwipantara” pada Festival Nusantara (Féte De L’Archipel) Tahun 2023 di Kota Paris, Prancis, Rabu (4/10).

ISI Denpasar semakin mengepak sayap inovasi seni-desain-budaya karya sivitas akademika, tidak saja tampil pada festival nasional bereputasi, melainkan juga menjangkau even internasional bergengsi. Tim mahasiswa ISI Denpasar berkolaborasi dengan dosen menampilkan koreografi topeng Babarongan pada International Mask Festival (IMF) II, Jumat (17/11) di Kota Malang, Jawa Timur. Pada momen hampir bersamaan, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Tari mengkreasi koreografi prosesi untuk Situbondo Etnik Festival (SEF), Minggu (26/11) di Situbondo, Jawa Timur. Bersamaan even Internasional Paris Fashion Week, karya koreografi dan desain fashion ISI Denpasar tampil untuk Festival Nusantara (Féte De L’Archipel) Tahun 2023, Rabu (4/10) di Kota Paris. Selain melalui skema diseminasi hasil pembelajaran dan karya inovasi, misi internasional ISI Denpasar juga hadir melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional bernama Nata Citta Bhuwana. Pengabdian internasional dimaksud dilaksanakan di Sekolah Internasional Kuala Lumpur (SIKL) selama 4 (empat) minggu, 10 September-4 Oktober 2023, terbagi dalam 4 (empat) tim pengabdi.

Partisipasi ISI Denpasar di kota mode Paris atas undangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Perancis, Mohammad Oemar, dalam Festival Nusantara Tahun 2023 mengusung karya koreografi inovatif bertajuk “Waruna-Mukti-Dwipantara”, karya yang mengisahkan kejayaan maritim nusantara, sejak masa Kutai hingga Indonesia Merdeka. Selain menampilkan koreografi tematik tersebut, tim yang berjumlah 20 penyaji, terdiri atas mahasiswa terpilih, dosen, dan tenaga kependidikan, juga mempersembahkan komposisi tari nusantara, kakebyaran oleg tamulilingan, kebyar duduk kembar, dan peragaan busana adikarya mahasiswa Program Studi Desain Mode ISI Denpasar bernama Nata Kerthi Fashion Designer. Busana anggun berbasis endek hasil karya 5 (lima) mahasiswa tersebut tampil bersanding karya desainer kenamaan Indonesia, yang diperagakan langsung model internasional. Tim seni dan desainer yang dipimpin langsung Rektor ISI Denpasar Prof.

Kun Adnyana dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Prof. Komang Sudirga ini, juga melibatkan kolaborasi musisi gamelan Panca Indra asal Perancis. Duta Besar LBBP untuk Perancis, Moh. Oemar, mengapresiasi sangat tinggi partisipasi ISI Denpasar dalam festival diplomatik terpenting Indonesia di Kota Paris. Partisipasi ini akan memosisikan ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi yang bereputasi internasional, terlebih serangkaian even ini juga dijajaki kerja sama dengan Université Paris Nanterre dan Lembaga Kebudayaan Philharmonie De Paris.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama siswa-siswa SIKL Malaysia dalam PKM Internasional ISI Denpasar, Selasa (12/9).

PKM Internasional atas undangan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, bertujuan untuk mengajarkan seni-desain-budaya Nusantara kepada anak-anak migran Indonesia yang sedang menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA pada SIKL. Pembelajaran seni-desain-budaya Nusantara menjadi penting untuk menumbuhkan generasi Indonesia yang berkarakter, terlebih anak-anak migran Indonesia ini rerata lahir dan tumbuh di Malaysia sehingga pengetahuan kebudayaan Indonesia sangat terbatas. PKM Internasional dilaksanakan selama empat minggu dengan empat tim yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI Denpasar. Setiap tim mengajarkan seluruh bidang seni dan desain (lukis, kriya, gamelan, tari, desain), termasuk teknik fotografi. Kepala Sekolah SIKL, Friny Napasti, M.Pd., berharap PKM Internasional ISI Denpasar dilaksanakan berkelanjutan, karena pengabdian selama empat minggu ini sangat berarti dan berhasil mewujudkan secara konkrit koreografi cak nusantara yang ditampilkan siswa SIKL secara kolaboratif.

Foto: Pergelaran Topeng Babarongan berjudul “Ruwat Tri Semaya” pada International Mask Festival II di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (17/11).

Penampilan ISI Denpasar pada even nasional SEF dan IMF II Tahun 2023 juga diapresiasi sangat baik oleh masyarakat setempat. Melalui HMP Tari ISI Denpasar menampilkan garapan koreografi prosesi berjudul “Waruna Murti” untuk even SEF, dengan koreografer mahasiswa Satria Wirapranata. Pergelaran ini melibatkan 20 penyaji dan 2 pembina, Kandiraras, M.A., dan Reni Anggraeni, M.Pd. Sementara pada IMF II, ISI Denpasar menampilkan koreografi topeng Babarongan berjudul “Ruwat Tri Semaya”, didukung 20 penyaji, dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Prof. Komang Sudirga.

Gemilang Panggungkan Seni Kolosal Ekologis

Gemilang Panggungkan Seni Kolosal Ekologis

Dari Pergelaran Segara Danu Batur, Festival Kesenian Indonesia, hingga Labuan Bajo

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis Candet Ding “Tantri Waruna” di Water Front City, Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (7/11).

ISI Denpasar secara gemilang berhasil mencipta tiga karya seni pertunjukan ekologis kolosal, yaitu berjudul: “Batur-Ulu-Pasuwakan”, “Waruna-Rakta-Samasta”, dan “Tantri Waruna” dengan masing-masing melibatkan 150-200 penyaji (penari, penabuh, musisi, koreografer, dan komposer). Ketiga karya kolosal tersebut secara terfokus menerjemahkan tema samudera, laut, pesisir, beserta seluruh ekosistem hayatinya, yang setaut kearifan lokal Segara Kerthi. Pergelaran “Batur-Ulu-Pasuwakan” diselenggarakan Selasa (17/10) di Pura Segara Danu Batur, Kintamani, Bangli; pergelaran “Waruna-Rakta-Samasta” pada pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI)+ XII 2023, Rabu (25/10) di Panggung Terbuka Nretya Mandala, kampus setempat; dan pergelaran Candet Ding “Tantri Waruna” Selasa (7/11) di Water Front City, Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Seluruh pergelaran disambut antusiasme tinggi masyarakat, termasuk kalangan tokoh dan maestro seni.

Setiap pergelaran tersaji dengan tata artistik inovatif, koreografi berbasis lingkungan, diiringi komposisi musik-vocal hibrid, didukung properti pertunjukan multidimensi, serta dipadu permainan tata cahaya dan teknologi pengeras suara (sound system). Pergelaran “Batur-Ulu-Pasuwakan” melibatkan koreografer Oka Surya Negara, M.Sn., Sutirtha, M.Sn., dan Diah Pramanasari, M.Sn., dengan komposer Dr. Ketut Garwa, serta desainer properti Made Suparta, M.Hum., dan Cok. Alit Artawan, M.Sn. Pergelaran yang dikoordinir Diana Putra, M.Sn., ini disajikan secara kolaboratif unsur dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pelaku seni Desa Adat Batur. Jero Gede Batur Duuran mengapresasi pergelaran kolosal ekologis tersebut, yang secara kontekstual menggali nilai-nilai kearifan lokal pasuwakan Batur, terlebih pergelaran ini disajikan serangkaian upacara-upakara Danu Kerthi.

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis “Batur-Ulu-Pasuwakan” di Pura Segara Danu Batur, Kintamani, Bangli, Selasa (17/10).

Seminggu setelah pergelaran Batur, ISI Denpasar kembali memukau seluruh partisipan FKI+ XII 2023, dengan persembahan pemanggungan seni pertunjukan kolosal “Waruna-Rakta-Samasta”. Partisipan FKI+ XII 2023 terdiri atas 9 (sembilan) Perguruan Tinggi Seni di Indonesia (ISBI Aceh, ISI Padangpanjang, IKJ, ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, STKW Surabaya, ISI Denpasar, dan ISBI Tanah Papua) serta 7 (tujuh) Perguruan Tinggi Luar Negeri (Phetchaburi Rajabhat University Thailand, Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Malaysia, Okinawa Prefectural University of Arts Jepang, University of Western Australia, Nanyang Academy of Fine Arts, Singapore, National University of Singapore, dan Bydgoszcz University of Science and Technology, Polandia).

Pergelaran kolosal ini melibatkan koreografer Made Sidia, M.Sn., dan Gus Bang Sada, M.Sn., dengan komposer Sudirana, Ph.D., Ketut Sumerjana, M.Sn., serta Guntur E. Prasetyo, M.Sn., didukung desainer properti Nyoman Laba, M.Sn. Pergelaran “Waruna-Rakta-Samasta” secara khusus disajikan dalam imaji ruang bahari; properti utama berwujud perahu cadik Borobudur dipadu artistik tata cahaya dan video mapping. Wakil Rektor Bidang Akademik ASWARA Malaysia, Prof. Khairul Azril Ismail, mengagumi kesungguhan ISI Denpasar dalam membangun karya kolosal yang disajikan dalam pembukaan FKI+ XII 2023. “Sangat impresif, juga sukses menerjemahkan tema samudera secara kongkrit”.

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis “Waruna-Rakta-Samasta” pada Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI)+ XII 2023 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Serangkaian Bali Nata Bhuwana II tingkat Nasional, di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dipergelarkan karya ekologis Candet Ding “Tantri Waruna”. Sebagai koreografer dipilih Dr. Kt. Suteja dan Kunti Aryani, M.Sn., komposer Dr. Gede Mawan dan Tiodore Adi Bawa, M.Sn. Candet Ding merupakan transformasi 90 tahun koregrafi Cak, yang diciptakan Wayan Limbak dan Walter Spies tahun 1930-an. Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes, mengapresiasi pertunjukan yang ditata sangat apik, terlebih ISI Denpasar mengundang salah satu sanggar dari Manggarai Barat untuk terlibat.  “Saya meminta Dinas yang menangani urusan kebudayaan dan ekonomi kreatif untuk belajar dalam menata pergelaran dengan ISI Denpasar”.

Ditanya tentang kiat bagaimana ISI Denpasar secara simultan berhasil mencipta dan mempergelarkan tiga karya kolosal bertema laut, Rektor ISI Denpasar, Prof. Kun Adnyana, menjelaskan bahwa dibutuhkan manajemen sumber daya yang efektif; masing-masing karya dibangun oleh satu tim yang secara terfokus bertanggung jawab atas penciptaan karya dan gelar diseminasi. ”Penyusunan konsep karya yang selaras dengan tema sentral Segara Kerthi dilakukan oleh seluruh pimpinan bersama-sama tim kreator. Berikut penyusunan skenario artistik, sinopsis, narasi, dan konsep properti; kemudian tim kreator diberi kemerdekaan untuk menerjemahkan”. Hal dimaksud dibenarkan Wakil Rektor Bidang Umum, Dr. Ketut Muka, bahwa ISI Denpasar memiliki jumlah dosen yang terbatas, namun dengan pelibatan tenaga kependidikan dan mahasiswa secara kolaboratif, kerja besar mencipta tiga karya monumental berhasil dilakukan secara simultan.

Loading...